SHOW

SELAMAT DATANG | SEMOGA SITUS INI BISA BERMANFAAT DAN MENGINSPIRASI

Dropdown Menu

Tugas Kuliah: The Dimensions of Meaning

Members of group 2  : 1. Abdullah Azzam
                                      2. Azizah Nur Hidawati 
              3. Laila Mukaromah 
              4. Lisa Ayuk Rahayu
              5. Mey Tarwiyah P 

Class  : VII D

CHAPTER III
The Dimensions of Meaning

3.1 Acuan dan Denotasi 
Dalam setiap bahasa ada kata-kata seperti pohon, berlari, dan merah yang tampak memiliki hubungan jelas terhadap objek, peristiwa, dan deskripsi benda-benda di sekitar kita. Anak-anak belajar bahasa asli (bahasa ibu) pertama kali yaitu belajar kata-kata dalam perkumpulan (masyarakat) melalui pengamatan benda-benda, situasi, dan peristiwa. Kita berfikir bahwa sebuah bahasa terdiri dari sejumlah kata-kata dan masing-masing kata memiliki hubungan langsung dengan sesuatu di luar bahasa. Oleh karena itu, jika kita berkomunikasi dengan orang lain menggunakan bahasa, itu berarti kita semua memiliki persamaan “ide” atau “konsep” terhadap setiap kata. pandangan ini dibuat oleh Ogden dan Richards (1923), yang mengembangkan sebuah teori mentalistik tentang arti kata, sebuah percobaan untuk menjelaskan arti kata dalam pikiran manusia. Pokok penjelasan mereka seperti pola berikut: 

konsep



                           kata benda
Ogden dan Richards menyebut hubungan antara kata kan konsep sebuah “perkumpulan/ gabungan”, hubungan antara konsep dan benda “acuan” dan hubungan antara benda dengan kata “arti kata”.
Ketika kita mendengar atau membaca sebuah kata, kita sering membentuk sebuah imajinasi didalam pikiran apa yang diwakili oleh kata tersebut , sehingga kita menyamakan konsep dengan imajinasi di dalam pikiran. Sebagai contoh, apa yang kamu pikirkan tentang kata PINTU dan ANJING? Kedua kata ini lebih mudah di bayangkan daripada kata BIASA, MASALAH, dan BERPURA-PURA. Apa imajinaasi yang kamu bentuk untuk kata PINTU? Sebuah pintu yang berputar? Sebuah pintu lipat? Sebuah pintu lipat, yang berpindah secara horizontal? Sebuah pintu tambahan yang berpindah secara vertical? Sebuah pintu berputar pada engsel? Apakah terletak pada dinding, atau pada rak, atau bagian dari mobil? Lalu apa imajinasimu yang berhubungan dengan ANJING, apakah dari St Bernand atau dari Peking, seekor anjing kampung atau dari Irlandia? Kamu bisa berimajinasi semua benda-benda ini dalam suatu rangkaian pikiran tapi tidak sekaligus. Jelasnya arti kata pintu atau anjing dapat diimajinasikan lebih dari satu benda dan pengetahuanmu terhadap kata-kata ini cukup banyak. Kamu bisa menggunakan kata-kata ini dalam situasi apapun karena kamu mempunyai pengetahuan yang menjadikannya mungkin. Kita baru saja membedakan antara “ujaran” dan “kalimat”, kita perlu membedakan antara acuan  dan denotasi. Acuan adalah hubungan antara sebuah ungkapan bahasa seperti pintu ini, pintu kedua-duanya, anjing itu, anjing yang lain, atau ungkapan apa saja tentang konsep nya didalam pikiran dengan wujud benda nya di alam nyata. Denotasi adalah kesanggupan sebuah kata seperti pintu  atau anjing untuk memasuki ungkapan bahasa dengan arti benda sebenarnya.
Permasalahan dalam teori mentalistik, pertama, tidak semua kata dapat dihubungkan dengan imajinasi dalam pikiran dan beberapa kata mempunyai rentang arti yang lebih baik daripada perkumpulan tunggal. Masalah yang lebih besar dalam teori mentalistik adalah kita tidak mempunyai akses terhadap pikiran orang lain. Bagaimana kita bisa tahu bahwa kita semua mempunyai kesamaan imajinasi dalam pikiran? 
Selanjutnya, ungkapan kata yang lebih kecil disebut morfem sedangkan yang lebih besar disebut kalimat. Kalimat-kalimat Anjing itu menggigit seorang laki-laki dan Seorang laki-laki menggigit anjing, menggunakan contoh basi, terdiri dari kata-kata yang sama tetapi mereka tidak mengekspresikan persamaan arti.
Selanjutnya, arti kata lebih dari sekedar denotasi. Orang-orang tidak hanya berbicara dan menulis untuk mendeskripsikan benda, peristiwa dan watak seseorang; mereka juga mengekspresikan pendapatnya, baik dan tidak baik. Bahasa melengkapi arti tersebut untuk mengekspresikan rentang arti yang tidak memiliki makna sebenarnya; aspek arti kata ini disebut konotasi. Aspek yang lain adalah hubungan perasaan: arti kata dari ungkapan-ungkapan berubah-ubah sesuai konteksnya.

3.2 Konotasi
Kata anjing mempunyai arti denotasi seperti dalam kalimat-kalimat berikut:
1. Anjing ini seekor Dalmatian.
2. Anak-anakku baru saja mendapatkan seekor anjing.
3. Beberapa anjing sedang memperebutkan tulang.
Tapi bagaimana perasaanmu tentang anjing? Bagaimana nilai hubungan social anjing? Hjelmslev (1971:109-10) menekankan bahwa beberapa suku Eskimo menganggap anjing adalah seekor hewan yang digunakan untuk menarik sebuah kereta, orang Punjabi menghargai anjing sebagai hewan keramat, orang Hindu menganggap mereka pengganggu dan di Eropa Barat dan Amerika beberapa anggota dari spesies ini masih menampilkan keaslian berburu dan penjaga sementara yang lain semata-mata “hewan peliharaan”. Hjelmslev mungkin menambahkan bahwa masyarakat saat ini menganggap daging anjing adalah makanan dan di masyarakat lain tidak. Arti kata anjing termasuk sikap dalam masyarakat dan perseorangan, dikenal sebagai aspek prakmatik. Akan menjadi salah ketika memikirkan bahwa definisi biologi murni dari leksim anjing  adalah jumlah yang cukup dari arti katanya. Bagian dari arti kata nya yang tidak hanya memiliki makna sebenarnya adalah konotasi, afektif atau kumpulan emosional yang datang, dengan jelas tidak membutuhkan kesamaan untuk semua orang yang tahu dan menggunakan kata itu.
Denotasi mengidentifikasi aspek pokok dari arti kata, yang setiap orang secara umum menyetujuinya. Konotasi merujuk pada aspek pribadi arti kata, perkumpulan emosi bahwa kata terbangun tidak hanya memiliki makna sebenarnya. Konotasi berubah berdasarkan pada pengalaman individu tetapi, karena orang-orang terbiasa dengan pengalaman, beberapa kata di sampaikan dalam konotasinya menjadi sesuatu yang umum.
Bahasa menyajikan arti dari ungkapan sikap yang berbeda. Acuan dari ungkapan biola itu dan biola itu bisa mempunyai acuan yang sama – dapat merujuk benda yang sama dari fakta keadaan – tetapi mereka tidak mempunyai arti sama. Mereka berbeda konotasinya. Biola adalah bentuk umumnya, sesuatu yang alami,  biola digunakan untuk lelucon atau untuk mengekspresikan kasih sayang atau kurangnya penghargaan. Beberapa hubungan yang sama tampak pada mobil dan mobil, gedung dan gedung, api dan api,  dan sebagainya, kata-kata tersebut mempunyai atau bisa mempunyai denotasi yang sama tapi berbeda situasi penggunaannya dan sehingga memiliki perbedaan formalitas, gaya atau “selera” – konotasi. (Kita juga membutuhkan catatan disini bahwa mobil, gedung, dan api lebih luas denotasinya daripada mobil, gedung, dan api secara berturut-turut).
Ungkapan dari sikap-sikap bisa cukup halus. Kita memilih menggunakan sebuah kata daripada kata yang lain. Kita mungkin, sebagai contoh, mengatakan bahwa Linda kurus, atau ramping, atau langsing, atau berbadan kecil.

3. 3 Relasi Makna
Relasi makna adalah hubungan semantik yang terdapat antara satuan bahasa yang satu dengan satuan bahasa lainnya. Satuan bahasa disini dapat berupa kata frase maupun kalimat; dan relasi semantik itu dapat menyatakan kesamaan makna. Makna bukan sekedar makna denotasi dan konotasi. Leksem tidak hanya ' memiliki' makna , mereka berkontribusi terhadap makna ucapan-ucapan di mana mereka terjadi , dan apa arti mereka berkontribusi tergantung pada apa leksem lain mereka terkait dengan dalam ucapan-ucapan tersebut .
Perpustakaan adalah sebuah koleksi buku ( Profesor Jones memiliki arti perpustakaan yang lebih luas ) dan juga bangunan yang digunakan untuk menempatkan koleksi buku ( perpustakaan adalah terletak disudut Wilson dan Adams Streets ) . Sejumlah kata kerja bahasa Inggris dapat digunakan dalam dua cara yang berbeda gramatikal - asosiasi yang berbeda - dan kemudian memiliki makna yang sedikit berbeda . Contohnya A window broke and Tom broke a window. Pada dua contoh tersebut yang terjadi dengan jendela adalah sama , yaitu sama-sama rusak atau pecah. Dalam kalimat pertama  bermakanajendela itu memang pecah sedangkan kalimat kedua jendela itu dipecahkan ( disebabkan oleh) . " Kata sifat juga dapat memiliki pengertian yang berbeda. Leksem  tidak hanya ' memiliki' makna , melainkan berkontribusi terhadap arti dari sebuah unit yang lebih besar , sebuah frase atau kalimat . Contohnya dalam kata sifat happy (bahagia).
a happy child, a happy family
a happy accident, a happy experience
a happy story, a happy report
Ketika kata happy digabungkan dengan sebuah kata yang memiliki fitur [manusia], seperti anak dan keluarga di baris pertama, itu kira-kira setara dengan 'seseorang yang menikmati’.
Jika digabungkan dengan sebuah kata yang memiliki fitur (peristiwa), seperti kecelakaan dan pengalaman, kontribusinya kira-kira 'yang menghasilkan kebahagiaan, dan apabila digabungkan dengan sebuah kata yang memiliki fitur [wacana]-cerita, laporan-maknanya kira-kira' mengandung peristiwa atau kejadian happy 'setiap kata-kata memiliki berbagai makna, setiap makna ditentukan oleh konteks linguistik.

3.4. Makna Leksikal dan Makna Gramatikal
Makna leksikal adalah sebagian kecil dari suatu kata yang mempunyai arti penuh dan memiliki rujukan. Makna leksikal ini bisa juga disebut sebagai makna kata yang ada dalam kamus. Kata a dog dalam kalimat a dog barked, a dog misalnya merupakan bagian yang kecil yang menunjukkan salah satu binatang tertentu. Kata lain adalah barked yang dihubungkan juga dengan sesuatu di luar bahasa tersebut. Kata tersebut berhubungan dengan ucapan a dog. Sedangkan barked disebut bagian kecil yang dinamakan predikat.

Selain setiap bahasa memiliki sistem tata bahasa dan bahasa yang berbeda memiliki sistem tata bahasa yang agak berbeda juga. Kita dapat menjelaskan makna gramatikal dengan menunjukkan bagaimana kalimat a dog barked  berbeda dari kalimat lain yang yang sama , atau serupa , ekspresi yang merujuk dan memiliki predikat yang sama.
Makna gramatikal  merupakan makna yang hadir sebagai akibat adanya proses gramatikal seperti proses afiksasi (panambahan kata). Dengan imbuhan gramatikal seperti -s melekat pada kata dog dan -ed melekat pada kata kerja barked. Kembali pada kalimat dog dan bark. Makna kata dalam kalimat ini tidak gramatikal tetapi leksikal, dengan asosiasi di luar bahasa. Kata tersebut adalah leksem. Leksem adalah satuan terkecil yang dapat mengambil bagian yang sesuai dengan referennya atau makna yang sesuai dengan hasil kebenarannya (predikat). Dengan demikian, semua leksem dari bahasa merupakan leksikon bahasa, dan semua leksem yang anda tahu menjadi leksikon tersendiri. 
Istilah 'leksem' diusulkan oleh Lyons (1977:18-25) untuk menghindari kompleksitas yang terkait dengan kata samar 'kata'.
(a) go, going, went, gone
(b) put up with, kick the bucket, dog in the manger 
Ada empat bentuk dan masing-masing bentuk memiliki empat arti yang berbeda dalam grup (a), tetapi mereka memiliki makna yang sama, yang leksikal, dan makna lain yang bersifat gramatikal ditambahkan ke makna leksikal. Dari keempat bentuk tersebut merupakan leksem-dan bermakna go. Grup (b) menyajikan masalah yang berbeda. Ekspresi put up dengan menggabungkan bentuk dan put up with dan dengan bentuk put dan up dan with, tetapi maknanya tidak sesuai dengan kombinasi makna yang asli. Oleh karena itu put up with  diartikan dengan  bertahan atau mentolerir, merupakan leksem tunggal. Selain itu dalam kalimat kick the bucket berarti 'mati' dan dog in the manger merujuk kepada seseorang yang tidak akan membiarkan orang lain berbagi dengan apa yang ia punya, meskipun dia tidak menggunakannya sendiri.

3.5 Morfem 
Adalah sebuah kata yang mempunyai arti terkecil. Contohnya : Happy,guitar, shoe, lime ; itu semua adalah contoh dari morfem, dari contoh diatas tadi tak satupun semuanya dapat dibagi menjadi satu kata terkecil yang berarti. Karena mereka termasuk jenis morfem bebas atau free mophemes yang dapat berdiri sendiri. Sedangkan bound morphemes yang mana kata yang ada sisipannya dan mempunyai arti lain, Adapun unsur-unsur,  un-, -ist, and , -ade itu menjadi kata lain yaitu unhappy, guitarist, lemonade masing-masing kata tersebut juga termasuk morfem.

3.6 Homonim dan polisemi
Homonim dan polisemi adalah sebuah kosakata yang membahas arti dan bentuk kata hubung. Bentuk kata yang mudah ditentukan adalah dalam penulisan untuk merangkai huruf ,didalam pengucapan untuk  merangkai fonem atau suara tetapi dalam mengartikan kata itu lebih sulit ditentukan. 
Pengertian dari homonim adalah dimana kata dalam pengucapan dan pengejaannya itu sama tapi mempunyai arti  yang tidak sama. Contoh kata dalam homonim seperti kata ‘bank’ = institusi keuangan dan’ bank’=tepi sungai. 
Salah satu kosakata lain adalah homograp yaitu dua kata yang mempunyai perbedaan pengucapan dan arti tapi sama pengejaannya.
Contoh : ‘bow => bersajak dengan ‘go=pergi menunjukkan alat untuk menembak anak panah dan ‘bow bersajak cow = sapi dan menunjukkan pembungkukan badan sebagai bentuk penghormatan dalam menyambut seseorang atau tamu.
Polisemi adalah kosakata yang memiliki beberapa (rupanya) hubungan arti-arti kata benda head, contohnya dapat mempunyai hubungan arti ketika kita membicarakan tentang kepala orang, kepala perusahaan,kepala meja,kepala selada atau kubis. Jika kita ambil dari ilmu anatomi menunjukkan dasar salah satunya mencerminkan bentuk umumnya atau aslinya yaitu dalam kepala manusia atau lebih ringkasnya hubungannya adalah kepala untuk istirahat tubuh.
Perbedaan polisemi dan homonim adalah  dua kosakata atau lebih keluarnya terpisah dan hurufnya berbunyi sama, dalam sejarahnya mempunyai arti dengan keadaan aslinya tapi semanticnya tidak dihubungkan. Contoh = kata ‘pupil mempunyai dua perbedaan pengertian yaitu bagian mata ; dan anak sekolah. Contoh selanjutnya dalam kata kerja ‘ask = tanya yaitu yang pertama “ Fred asked Betty where his golf clubs were.” Dan kedua“ Fred asked Donna if she had seen his clubs.” Dan yang ketiga “Fred asked Charles to help him find his clubs.” Maksudnya pertanyaan atau kalimat ask tadi yang pertama and kedua adalah pertanyaaan meminta informasi dan yang ketiga adalah permintaan sejenis tindakan. Sekarang kita memiliki dua homonim kata kerja  ‘verb yaitu ask atau hanya ada kata kerja yang terjadi dan memiliki dua arti. Jika ini dapat menunjukkan sesuatu hal, kita dapat menyimpulkan bahwa bahasa inggris  ask adalah kata kerja polisemi yang dapat disamakan menjadi dua kata kerja yang berbeda di beberapa bahasa lainnya. Intinya ask dapat ditentukan sebagai  menanyakan informasi atau sebuah permintaan. Meskipun, ada bahasa yang tidak ambigu.

3. 7 Leksikal Ambiguitas
Makna leksikal adalah hasil dari ucapan yang bersifat homonym. Contoh saya pergi ke bank. Dalam kalimat itu terjadi leksikal ambigu, dapat memiliki 2 arti, orang itu ke bank untuk menabung atau menarik tabungannya.
Homonim adalah kata yang sama dalam ucapan tetapi berbeda dalam artinya ataupun berbeda dalam ejaan. Contohnya seen dan scene. Seen bentuk kedua dari see yang berarti melihat, dan scene berarti pemandangan. 
Ambiguitas juga dapat terjadi dalam bentuk kalimat linguistic yang memiliki pengertian secara harfiah dan kiasan. Contoh There’s skeleton in our closet.
Pada kalimat itu dapat diartikan rahasia atau kesialan yang terjadi pada sebuah keluarga. Tetapi dalam kalimat tersebut yang dimaksud adalah single lexeme dengan pengertian secara harfiah yang memiliki beberapa arti.
  
3.8 Makna dalam kalimat
Kita berkomunikasi dengan ucapan, dan setiap ucapan itu terdapat sebuah kalimat. Untuk menentukkan arti dalam suatu kalimat ada 2 cara:

1. Harus mengetahui makna leksikal dan gramatikalnya. 
Makna leksikal yaitu sebagian kecil dari suatu kata yang mempunyai arti penuh dan memiliki rujukan. Makna leksikal bisa juga disebut sebagai makna kata yang ada dalam kamus.
Makna gramatikal yaitu makna yang hadir sebagai akibat adanya proses gramatikal seperti proses afiksasi (penambahan kata). 
Contoh:
One team consisted of six students from Felman College.
Satu tim terdiri dari enam siswa dari Felman College.
One team consisted of the six students from Felman College.
Satu tim terdiri atas enam siswa dari Felman College. 
Dari dua contoh kalimat di atas sekilas kita tahu bahwa kalimat itu sama, tetapi apabila di lihat dari makna leksikal dan gramatikal kita dapat melihat perbedaannya. Pada kedua kalimat jika dilihat dari makna leksikalnya, kata one team kemungkinan dapat berarti hanya ada satu tim atau lebih. Dan apakah itu sebuah tim yang kompetisi dengan tim lain? Apakah dalam kalimat itu kata one team berarti ada tim kedua, ketiga, dan seterusnya? 
Dapat dilihat juga perbedaannya dari kata six students pada kalimat pertama dan the six students pada kalimat kedua. Pada kalimat pertama kata six students diartikan enam siswa tetapi ada kemungkinan lebih dari enam anggota dalam satu tim. Sedangkan pada kalimat kedua kata the six students diartikan hanya ada enam anggota dalam satu tim, tidak lebih tidak kurang. Pada kalimat kedua juga kita bisa lihat ada penambahan makna gramatikal “the” dalam kalimat itu, sehingga memiliki arti yang berbeda dengan kalimat pertama (lebih spesifik). 
2. Minimal kalimat itu berupa pernyataan yang benar adanya dalam kehidupan ini.
Truth-conditional semantic atau kondisi sebenarnya berdasarkan inti dari sebuah kalimat yang benar adanya di dunia. 
Contoh: 
Albert Thompson opened the first flour mill in Waterton.
Dalam kalimat diatas kita tahu bahwa kalimat itu sebuah pernyataan yang benar, dimana kita mengenal nama seseorang Albert Thompson dan sebuah tempat yang bernama Waterton. 



Related Articles:

6 comments:

  1. Reny Lia Ningrum
    261062187

    Excuse me, let me give a response :)
    "Konotasi berubah berdasarkan pada pengalaman individu tetapi, karena orang-orang terbiasa dengan pengalaman, beberapa kata di sampaikan dalam konotasinya menjadi sesuatu yang umum." from the statement above the meaning of Connotation words can be found depend on the someone experience. if i say " jangan mudah terbakar api. " everyone will have difference meaning for this statement. is it right? how we can know the certain meaning if everyone has different meaning?

    thank you... it's very helpful for understanding the material.

    ReplyDelete
  2. Rahmad Pratama Hidayat
    26.10.6.2.177
    This is my commen = I was quite clear to the summary. But, on the "Sense Relations " that makes me not quite understand.

    ReplyDelete
  3. Darsono
    26.10.6.2.054
    i do apologize, but it's like a google-translate version of an English resume. Like in this part "contoh diatas tadi tak satupun semuanya dapat dibagi", the use of "tak satupun semuanya dapat dubagi" doesn't make any sense think. Overall, get the point of this resume, but it will be better if it's simplified more than it :)

    ReplyDelete
  4. NIA ANGGARINI
    26.10.6.2.161

    after I read it, overall was clearly. i got the point from each explanation..
    but i got a sentences that I didn't understand...about "Makna bukan sekedar makna denotasi dan konotasi. Leksem tidak hanya ' memiliki' makna , mereka berkontribusi terhadap makna ucapan-ucapan di mana mereka terjadi , dan apa arti mereka berkontribusi tergantung pada apa leksem lain mereka terkait dengan dalam ucapan-ucapan tersebut".,
    please tell me once more yeaaa...thank youuuuuuuuu^_^

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  6. Well, it is brief enough explanation, although there are some sentences that made ​​me think a little longer to understand. For the example, I still don't get the point of this sentence ".......perkumpulan emosi bahwa kata terbangun tidak hanya memiliki makna sebenarnya"
    thanks ~

    ReplyDelete