kls 7b(rowiyatun suci(261062198), anggi
putri S L(113221022)erna nuryati
BAB
II
PENGGUNAAN
BAHASA
Pada
pembahasan kali ini, kita akan mempelajari ciri-ciri khusus dalam komunikasi.
Diawali dengan pembahsa “tanda-tanda Non-Linguistic”, dan bagaimana kita
dapat mengetahui maksudnya.kemudian kita juga akan mengenal sebuah perbedaan
antar “kalimat”, penyusunan bahasanya, “ucapan”, tindakan khusus
pada keahlian berbicara dan menuis. Sebuah ucapan adalah hal yang terpenting
pada suatu “pembicaraan”.
Pembicaraan adalah bagian yang disampaikan dengan menggunakan aksen dan
melodi, yang disebut “ Prosodi”. Suara dan isyarat juga bisa menjadi
mempengarauhi pergeseran makna.
2.1
Pragmatik
Disini,
kita harus mengetahui ilmu umum yang dimiliki pembicara dalam bahasa mereka.
Dapat diketahui ketika mereka sedang mendengar dan membaca, mendengar dan
menulis, dan saat berkomunikasi. untuk memmpertimbagkan ilmu yang bagaimana
yang harus dimiliki tiap individu dalam tindakan khusus dalam berkomunikasi. Semisal
dalam sebuah pertanyaan “ kapan kamu terakhir melihat ibuku?”. Terdapat
beberapa jawaban yang sesuai dengan bahasa, diantaranya “sekitar siang tadi”,
“selasa kemarin”, aku kira awal Juni” dan lain sebagianya. Akan
tetapi pada waktu tertentu hanya ada satu jawaban yang benar (parafrasenya).
Berdasarkan hal itu, apakah bagian itu benar sesuai pragmatik.
Prakmatik
adalah sebuah cabang dari ilmu linguistik yang mempelajarai makna pada suatu
konteks tertentu. Terdapat perbedaan antara pramatik dan simantik terletak pada
bagian, aspek,dalam mempelajari sesuatu. Keduanya mempelajari kemampuan
seseorang dalam menggunkan bahasa dengan bermakna. Sedangkan simantik lebih
menekankan pada kemampuan seseorang dalam mempelajari system bahasa, yang mana
untuk memproduksi pekataan yang bermakn dan
memahami ucapa yang dikatakan orang lain. Hal terpenting dalam pragmatik
adalah kemampuan untuk menentukan makna dalam situasi berbicara tertentu.
Kemudian untuk mengetahu pembicara merujuk ke apa, untuk menghubungkan suatu informasi
dengan hal yang telah terjadi, untuk
mengetahui apa yang dikatakan penutur sesuai background ilmunya dan topik yang
dibicarakan, dan untuk menyimpulkan informasi yang dibicarakan, yang tidak
menganggu untuk dibicarakan. Kenyataanya batasan simantik dan pragmatik tidak
jelas. Dewasa ini beragam beasiswa dapat untuk tidak disetujui.
2.2. Tanda-tanda alami dan
sederhana
Bahasa
adalah sebuah sistem atau bentuk penyampaian manusia ketika berbicara.
Bentuk-bentuk itu bisa berupa ucapan, tulisan maupun bahasa tangan. Orang-orang
yang menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan yang lain disebut sebuah
bahasa dalam suatu masyarakat/komunitas. Contohnya seperti komunitas orang yang
menggunakan bahasa inggris. Mereka memang memiliki bahasa yang sama namun masih
ada perbedaan-perbedaan dalam penggunaan bahasa, ini dipengaruhi oleh letak
geografis dan lingkungan sosial. Ketika orang-orang memiliki bahasa asli yang
sama dapat memahami yang lain tapi masih memperhatikan perbedaan yang sejalan
dengan ucapan orang lain. Dimaksudkan, mereka berbicara dengan dialek yang berbeda dalam satu bahasa.
Sangat mudah untuk menggambarkan perbedaan dialek : seperti petrol dan gasoline, lift dengan elevator, ada juga dalam perbedaan dalam
pertanyaan seperti have you a pencil ?
dengan do you have a pencil ? dengan have you got a pencil ?
Bahasa
adalah hanya salah satu kegiatan umum masyarakat . Totalitas kegiatan umum ,
lembaga , dan keyakinan membentuk budaya masyarakat itu. Kelompok budaya tidak
selalu berbatasan dengan komunitas bahasa . Dalam dunia modern itu
justru sebaliknya: fitur budaya hampir selalu lebih luas daripada suatu bahasa. Penutur asli bahasa Inggris yang disebut budaya Barat , yang telah dikembangkan dari Ibrani , Yunani dan Romawi dari dunia kuno . Jika sulit untuk menentukan apa itu sebuah ' dialek , ' itu sama-sama sulit untuk menentukan apa yang termasuk dalam salah satu ' budaya . ' Budaya kami meliputi , misalnya , makan dengan garpu , memakai dasi , mengetahui setidaknya beberapa peribahasa yang sama , menggunakan setidaknya beberapa gerakan yang sama untuk tujuan yang sama , merayakan kedatangan tahun baru , percaya pada hukum dan demokrasi , dan ratusan kebiasaan mayor dan minor lainnya dan keyakinan . Intinya adalah bahwa komunikasi terjadi dengan latar belakang umum besar .
justru sebaliknya: fitur budaya hampir selalu lebih luas daripada suatu bahasa. Penutur asli bahasa Inggris yang disebut budaya Barat , yang telah dikembangkan dari Ibrani , Yunani dan Romawi dari dunia kuno . Jika sulit untuk menentukan apa itu sebuah ' dialek , ' itu sama-sama sulit untuk menentukan apa yang termasuk dalam salah satu ' budaya . ' Budaya kami meliputi , misalnya , makan dengan garpu , memakai dasi , mengetahui setidaknya beberapa peribahasa yang sama , menggunakan setidaknya beberapa gerakan yang sama untuk tujuan yang sama , merayakan kedatangan tahun baru , percaya pada hukum dan demokrasi , dan ratusan kebiasaan mayor dan minor lainnya dan keyakinan . Intinya adalah bahwa komunikasi terjadi dengan latar belakang umum besar .
Sebuah
bahasa adalah sebuah sistem bentuk atau tanda yang rumit, yang di sampaikan
oleh anggota-anggota komunitas. Bahasa akan bermanfaat untuk mempertimbangkan
tanda-tanda lain yang kita tahu dan bagaimana kita bereaksi terhadap bahasa
tersebut. Seperti contohnya sebuah jejak kaki, jejak kaki merupakan tanda yang
natural. Jejak kaki adalah hasil alami dari kaki yang menginjak di tanah, yang
mengkomunikasikan pesan bahwa pemilik kaki baru-baru saja berada disitu. Kita
juga sudah tidak asing dengan tanda-tanda alami lainnya. Kita melihat asap yang
berarti ada api disitu. Awan hitam yang menunjukkan bahwa akan turun hujan.
Tidak
seperti tanda-tanda alami, tanda-tanda konvensional memiliki pengirim dan
penerima yang baik, yang satu memiliki niat yang satunya penterjemah. Pesannya
bisa jadi personal seperti ketika teman menelponmu, atau secara umum seperti
suara sirine pada mobil ambulan.
Ada
tiga langkah dalam proses mendapatkan informasi, seperti : perception atau
tanggapan, identifikasi dan interpretation atau terjemahan.
2.3 Linguistic Sign
Dalam linguistic sign kita akan mengenal
tentang perception (penerimaan), identification (pengidentifikasian),
and interpretation (penafsiran).
-
Perception
(penerimaan), agar kita tahu apa yang seseorang ingin sampaikan pasti akan
mengetahuinya dari bentuk suara yang dapat kita terima kalau kita mendengarnya,
dan dari bentuk tulisan yang dapat kita terima dari membacanya.
Misalnya
kita mendengar seseorang berbicara, berarti kita percept/menerima suara
tersebut, inilah yang dinamakan perception melalui pendengaran. Misalnya
kita membaca sebuah article atau tulisan, berarti kita percept/menerima
tulisan tersebut melalui membaca.
Berikut
beberapa hal yang membuat kita susah menerima maksud dari seseorang :
lingkungan sekitar yang terlalu ramai, terlalu jauh jarak antara pendengar dan
pembicara, tidak cukupnya waktu karena terlalu banyak yang pembicara ingin
sampaikan, pesanya harus dibatasi karena melalui telp, kKurangnya perhatian
dari pendengar.
-
Identification
(pengidentifikasian)
Kadang
dialeg dari masing-masing orang itu berbeda sesuai dengan lingkunganya dan knowledge-nya.
Sering kita jumpai pada vocab dan pronounciation yang berbeda.
Hal inilah yang mengganggu prosen identification. Supaya apa yang kita
sampaikan mudah dipahami kita perlu memberi jeda ketika kita menyampaikan
kata/kalimat yang kira-kira susah dipahami, atau dengan cara mengulangnya lagi
atau bisa juga dengan memberi tahu
maksudnya ‘I mean’.
Contoh
identification, awalnya kita percept terlebih dahulu. Misal ada kata
‘taruh’, kita harus menguasai 3 expression yang akan dibahas di bab 5.
Kalau disini kita dapat mengidentifikasikan apa yang ditaruh, siapa yang menaruh,
dimana harus menaruh.
-
Interpretation (penafsiran)
Kita sudah percept,
identification dan sekarang interpretation. Kita sudah perception
dan identification kata ‘taruh’, interpretation kata tersebut
adalah dengan mampu menjawab pertanyaan dari identification. Mengetahui
maksud apa yang ditaruh, siapa yang menaruh dan dimana harus menaruh.
2.4 Ucapan dan kalimat
Sebenarnya
menurut tanda pada sebuah peluit mempunyai perbedaan arti disetiap situasi,
jadi bahasa dapat mempunyai perbedaan pengertian diberbagai kontek. Sebagai
contoh ilustrasi dibawah ini: “Saya lapar”: seorang anak berharap untuk pergi
mengambil pengumuman dari tempat tidur. “Saya lapar” seorang laki2 muda yang
berharap untuk dapat lebih saling mengenal satu dengan teman sekerjanya dan
bermaksut untuk bertanya kepada perempuan untuk makan malam dengan dia dengan
pernyataan “ Saya lapar”. Setiap ucapan sama dengan kalimat, yang kita tulis
dengan huruf besar: “Saya lapar”.
Sebuah
ucapan adalah sebuah aktifitas dari pidato atau menulis: it adalah
kejadian lebih spesifik, pada fakta
waktu dan tempat meliputi sedikitnya satu orang yang memproduksi ucapan tapi
biasanya lebih dari satu orang. Sebuah kalimat di lain sisi, adalah tidak
sebuah peristiwa, itu adalah kontraksi dari kata di bahasa inggris atau apapun
bahasa pada sebuah rangkaian fakta yang berarti di bahasa itu.
Bagaimana
membedakan kalimat dan ucapan? Karena itu itu pentingnya mengakui arti dari
komunikasi untuk kita di bahasa dan arti yang kita dapat dari kontek dari bahasa yang digunakan.
Karena itu penting membedakan antara pengertian linguistik apa dikomunikasikan
oleh fakta pada bahasa. Pengertian ucapan apa maksud individu berkata seperti
dan seperti sebuah fakta tempat, waktu dan yang lain.
Ucapan
“kita mengunjungi pabrik adalah sebuah pengalaman yang mengagumkan” mungkin
pembicara sebagai lelucon atau kemungkinan lain. Kita mengunjungi pabrik adalah
pengalaman yang mengagumkan yang mempunyai arti itu sendiri atau berbeda atau beberapa pengertian.
Pengertian pada bahasa symbol. Disini
ada 2 cerita:
a.
….Kesakitan…klinik…dokter….ujian…pembedahan…rumah
sakit…suster…persiapan…ahli bedah…operasi berhasil…kesembuhan.
b.
…roket…persiapan…detik2 terakhir…peluncuran
roket…orbit…penceburan…kesembuhan…operasi berhasil.
Keberhasilan
operasi pada kedua cerita itu. Apakah itu sama jika dilihat dari arti keduanya.
Kesembuhan juga fakta di kedua cerita. Apakah itu mempunyai pengertian yang
sama. Pendengar kurang jelas membacanya.
Contoh A dan B, A bilang “”stanwick theater ini adalah tempat tertua.
Panggungnya lebih kekanan dan lobynya lebih ke kiri. B mungkin memahaminya
cukup bagus. Tapi pemahamannya kurang tepat Di bahasa inggris itu pengertiannya kebalikan
dari tulisannya itu. prosody
2.5
Prosody
Dalam
makna ujaran untuk mengungkapkan maksud
tidak hanya dengan mengatakannya tetapi juga bagaimana cara
mengucapkannya. Contoh nya : “ what did
you say?”. Kata-kata berbeda cara
mengucapkannya berbeda dalam setiap
konteks. Cara pengucapan tersebut dengan menaikkan atau menurunkan suku kata
yang paling menonjol, misalnya” WHAT did you say?”. Semua ucapan yang kita
ucapkan akan melibatkan melody, atau intonasi dengan mengubah kecepatan pita
suara dan getaran tenggorokan dan cara pengucapannya akan mengalami naik atau
turunnya nada, naik dan turunya nada yang di ucapkan dengan keras dan panjang
(aksen ). Prosody merupakan unsur-unsur cara berbicara selain daripada kata
yang di ujarkan yang berupa intonasi dan aksen.
Dalam
ujaran selalu ada sebuah aksen yang berbeda yang merupakan bagian dari sebuah
ucapan menimbulkan perbedaan makna. Dalam logat bahasa Inggris memungkinkan
kita untuk berkomunikasi dengan makna yang berbeda dengan menempatkan penekanan
di tempat yang berbeda. Biasanya pada akhir kata yang sangat penting. Misalnya:
My cousin is an ARchitect.
Jika
ucapan tersebut dibagi menjadi dua kelompok pengertian atau lebih, maka
masing-masing kelompok akan memiliki aksen/tekanan tersendiri.
My
COUsin is an ARchitect.
My
cousin EDWard, who lives in FULLton, is an Architect.
Jadi,
pembicara dapat menyoroti satu atau beberapa kata dalam sebuah ucapan dan
memberikan perhatian khusus pada kata-kata tersebut. Penempatan aksen pada kata
yang berbeda menghubungkan ucapan terhadap apa yang telah dikatakan sebelumnya.
Misalnya dalam jawaban terhadap pertanyaan “ what does your cousin do?,”
kemudian seseorang menjawab:
My
cousin EDward’s an architect
1.
My cousin Edward
adalah informasi baru sehingga penekanan
suku kata pada nama Edward di aksenkan.
2.
An architect
menunjukkan pemberian informasi dari pertanyaan sehingga tidak ada penekanan.
Akibat
dari prosodi dalam sebuah ucapan :
a.
Pemberian aksen pada
satu kata bisa membuat kontras dengan kata lain yang mungkin digunakan di
tempat yang sama.
b.
Pemindahan aksen pada
kata yang berbeda bisa membuat makna yang berbeda dalam satu ujaran.
Jadi
berdasarkan akibat-akibat tersebut bisa disimpulkan bahwa makna yang terkandung
dalam ucapan tergantung pada konteks dimana ucapan tersebut terjadi.
Kembali ke topik intonasi,
serangkaian nada bisa membedakan makna ucapan dengan isi lisan yang sama.
Intonasi tidak berfungsi untuk membedakan makna leksikal. Intonasi berlaku
untuk keseluruhan ucapan atau setidaknya pada unit nada keseluruhan, meskipun
sebuah unit nada atau sebuah ucapan bisa terdiri dari satu kata. Intonasi
dicapai dengan perbedaan getaran pada pita suara. Hasil frekuensi getaran yang
besar disebut nada tinggi (higher pitch). Perubahan pada akhir ucapan lebih
menonjol dan cenderung lebih berarti daripada perubahan dalam ucapan. Secara
psikologis getaran pita suara harus lambat untuk berhenti sampai pembicara
mencapai akhir ucapan dalam kata yang lain, jatuhnya nada lebih normal sejalan
dengan meningkatnya nada di akhir ucapan merupakan indikasi sesuatu yang
special.
Jatuhnya
nada menunjukkan bahwa pembicara yakin terhadap apa dia katakan dan ucapan yang
disampaikan dengan penutup; hal itu menunjukkan dominasi pembicara. Peningkatan
nada berorientasi pada penerima. Ada perbedaan dialek yang merupakan hasil
pemgamatan umum bahwa beberapa pembicara bereaksi dimana orang lain akan
mengakhiri nada yang jatuh.
Intonasi
bisa menjadi kompleks dengan perbedaan antara pendek jatuhnya, jatuh pendeknya
dan panjang jatuhnya, naik pendeknya dan naik panjangnya, yang diilustrasikan
dalam perbedaan bentuk, perbedaan urutan seperti naik dan jatuhnya. Berikut adalah beberapa perbedaan umum yang dibuat dengan
intonasi dalam ucapan-ucapan yang memiliki materi verbal yang sama:
1.
Pernyataan vs pertanyaan (jatuh vs kenaikan)
2.
Informasi yang dicari
vs meminta pengulangan (jatuh vs kenaikan)
3.
Struktur paralel vs
antitesis (jatuh vs jatuh dan naik)
4.
Pertanyaan terbuka vs
pertanyaan alternatif (naik vs naik, jatuh)
5.
Pernyataan
penuh vs reservasi (jatuh vs jatuh- naik)
2.6 Komunikasi non verbal
Ada
banyak cara untuk melakukan komunikasi, baik verbal maupun non verbal. Dalam
komunikasi non verbal, suara dan wujud kita merupakan hal penting dalam
terjadinya sebuah komunikasi. Terjadi komunikasi apabila ada sebuah tanda yang
mempunyai arti dan ada pendengarnya. Tujuh tanda indikasinya; saling merespon,
meminta perhatian, meminta untuk diam, meminta untuk menjelaskan
kembali/pengulangan; sinyal persetujuan; ekspresi senang; indikasi kehampaan;
ekspresi malu atau terkejut.
Dalam
penggunaan suara sebagai media untuk berbicara, sering tidak mempertimbangkan
aspek kebahasaan, seperti contohnya; tertawa, menangis, intonasi, tempo, dan
lain-lain. Hal tersebut tidak dianggap sebagai sebuah tanda yang mempunyai
sebuah arti tetapi untuk menandakan sebuah ekspresi. Cara kita berbicara
disebut Paralanguage. Gesture sering disebut bahasa tubuh.
Gesture akan mempermudah dalam mengartikan sebuah kata saat berkomunikasi.
Misalnya, memukul meja untuk menunjukkan kemarahan, mengangguk untuk menunjukkan
persetujuan atau kata ya. Perpaduan antara Paralanguage dan Gesture akan mampu
menciptakan perasaan pembicara. Misalnya, marah, bosan, tegang, gembira.
Segi lainnya adalah cara berpakaian, gaya rambut, kosmetik. Karena orang
sering dinilai dari hal-hal tersebut. Kemudian jarak, sentuhan, lingkungan,
juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu dalam
berkomunikasi.
Saat
mempelajari bahasa, kita dituntut untuk mempelajari elemen lain dalam
berkomunikasi seperti perbedaan lingkungan. Tetapi dalam bahasa tubuh, jarak,
nada suara sangat terasa dalam perbedaan masyarakat dan latar belakang meraka.
Dalam
berkomunikasi terjadi Linguistic dan Non linguistic:
Linguistic
:
Vocal
+ Verbal
Vocal
+ Non verbal
Non
linguistic :
Vocal
+ Paralanguage
Non
Vocal + Gesture
ayu ar/113221040
ReplyDeletethanks before for ur explanation, but so sorry, i just get little gist of it, for example in the first explanation about pragmatics is not clear. 'm confuse about it, well, i'll add something so that we can understand, (about the correlation n difference about semantics and pragmatics)
*Semantics is the study of the meaning of linguistic expressions. Crystal (2001: 102) explains that ‘the focus of the modern subject [of semantics] is on the way people relate words to each other within the framework of their language’. Pragmatics is ‘The systematic study of meaning by virtue of, or dependent on, the use of language’ .
>>lebih detailnya seperti ini : Semantik dan pragmatik adalah dua cabang utama dari studi linguistik makna. Semantik adalah studi dari untuk arti: pengetahuan akan dikodekan dalam kosakata bahasa dan pola untuk membangun makna lebih rumit, sampai ke tingkat makna kalimat. Adapun pragmatik berkaitan dengan penggunaan alat-alat ini dalam komunikasi yang bermakna. Pragmatik adalah tentang interaksi pengetahuan semantik dengan pengetahuan kita tentang dunia, mempertimbangkan konteks yang digunakan.
Perbedaannya, semantik mempelajari makna linguistik atau makna bersifat internal, sedangan pragmatik mempelajari makna penutur atau makna dalam penutur dan bersifat eksternal yang berhubungan dengan konteks. Dengan kata lain, semantik mempelajari arti harfiah dari sebuah, ide sedangkan pragmatik adalah makna tersirat dari ide yang diberikan.
thats additional from me(about pragmatic). Then, about prosodi *Prosody is an important carrier of meaning in oral expression and consists of two parts, namely accent and intonation. Comparatif accent is the greatest strength and the highest pitch that makes one part of speech is more prominent than the other.
#next time please tell us clearly, with ur own words & give some simple example to explain ^^ thankyou
danti dwi rochana (26.10.6.2.053)
ReplyDeleteokay, thanks for your explanation guys, although honestly I'm still confused about it.. My suggestions are: your explanation is good enough, but it's better for you to explain it more simple and make a points,,
I'm still confused
>between pragmatic and semantic, what are differences between both of them?
and give me an example...
> please explain again about "tanda-tanda alami dan sederhana ..!
>what is prosody? what is PROSODY almost same with intonation?
oKay, I think that's all my comments, next time please explain it more simple, and make it on points....
My name is Devi Novita Kurniawati (26.10.6.2.057)
ReplyDeleteThankyou for your explain about this chapter. i thought it was good enough, but i'm still confused about the distinction between pragmatic and semantic. so, i tried to reach other sources about the material.
now, i tried to share what i get,
Semantic learned about the meaning, ie the meaning of the word and the meaning of the sentence, while
the Pragmatic learned about the purpose of speech, ie speech for what it was. and Pragmatics is the study of language use, in order words the implied meaning of something.
The meaning in the semantics specified by contexts, whereas the pragmatic meaning is determined by context, ie who is speaking, to whom, where, when, how, and what the function of the speech.
whereas, Prosody is the study of aspects of speech which are not verbal (stress, pitch, volume etc.).
i think that's my comment, i give suggestion to give clear example more...
Thankyou :)
im ermawan prayogi (26.10.6.2.085)
ReplyDeletewow...big explanation, but i m sorry, im still confuse to understand your review. let me give comment for your review:
1. it is about pragmatic,I know you gave the example of the pragmatic in the chapter, but you are not sure with your explanation with examples and ask "Berdasarkan hal itu, apakah bagian itu benar sesuai pragmatik??". be real, give the example based on your knowledge. pragmatic itself is study about the meaning outside of the real meaning of the sentence, it is actually has a context, so the speaker and the listener know what they are talking about.for example, a couple has a conversation :
a : are you free tonight?
b : yes, im
Just find the context, time, place, purpose, etc...i know you see more than me. :)
2. "Dewasa ini beragam beasiswa dapat untuk tidak disetujui." what are you talking about this sentence?
3. please give me an explanation of the difference of prosody, stress, and intonation. because in your review about prosody there is similarity about both of stress and intonation.
4. your review about linguistic sign it's too short. i cannot catch your meaning...
next meeting, please give me your explanation for my comment. i'm sorry if there is so many comment.
im cahya khoirul irsyad 261062047
ReplyDeletewhat a fantastic explanation..
but there are some explanations that i cant get the point...
can you explain more about ucapan dan kalimat with other example??
aslmkm. I'm Dwi Fitria
ReplyDeleteHere's my question related to your chapter. what does the prosody related to the sentence or kalimat ?
the last I say, gave a thumb for all of your you guys ^^
siti khotijah
ReplyDeletePragmatig is the study of intended speaker meaning.
Semantics is the study of the meaning of words, phrase and sentences. So, i think between pragmatics and semantics are same that is study about meaning but pragmatics mainly concerned of intended speaker meaning while semantics only focus in word, phrase and sentence.
Language is the symbol that approve by a group of people use for communication.
Emi Setyowati/260962047
ReplyDeleteThanks for explaining me about your materials. i just want give you suggestion. it will better to you to make your translation clear, and can more be understood. but, it is nice enough.
I am interested with prosody. prosody is the way we use intonation or melody in the utterance that used. I really agree if we use language we have to pay attention with the intonation that used.
because if we false in uttering it. the listener with accept the different interpretation by the utterance that we have been said. even it can make conflicts in our relationship with others.
for example: I SCREAM (SCREAM=have to be said high intonation to indicate that it is a verb) and Ice cream (scream=Low intonation indicate that it is a noun)
i have also heard one nice quote that said "10% of conflicts is due to difference in opinion but 90% is due to wrong tone and voice."
that is all my comment, i m sorry for mistakes. Thanks
Dwi Suryani (26.10.6.2.072)
ReplyDeleteThanks for your explanation about Language In Use. May be your explanation is good enough, but so sory I just get a little gist of it. I think in your explanation there are many statemen that not synchronous, so make me confuse. For example in working through Pragmantic (2.1) in the last statement “Dewasa ini beragam beasiswa dapat untuk tidak disetujui”. What its mean? I do not find the meaning of it in our real book. I think it mean “sarjana tidak sepakat tentang batas semantic dan pragmantic”. Although that statement is not influence the content but if there are many statement like that make us difficult to understand your explanation.
I think it will be better if you explain with your own word. Make simple but show big picture.
Thanks.
Rining Tri Utami, 113 221 259.
ReplyDeleteAfter I read this review, I Understand clearly the difference between semantics and ptagmatics. But I still confused about the difference between prosody and paralanguage. Because in the review, I read this explanations. “ Prosody adalah unsur-unsur cara berbicara selain dari pada kata yang diujarkan yang berupa intonasi dan aksen” And “ Paralanguage adalah cara kita berbicara”. I need more explanations and example from them. For a whole about this review is good enough and much explanations easy to be understood.
Assalamualaikum. I'm Desi wijayanti
ReplyDeleteRelated to your summary. Please explain more about "tanda tanda non linguistic" and give one example that I can understand with clearly. Thanks in advance.
i'm sorry Mr.
ReplyDeletethis is the complete memmbr of first group: Dwi Nurnaningsih 261062069
Choirul Anisa 261062050, rowiyatun suci(261062198), anggi putri S L(113221022)erna nuryati, susi susanti
My name is Dyah Sulistyaningsih (261062075)
ReplyDeleteIn your summary, in the last you explain about Linguistic dan Non linguistic.
Linguistic :
Vocal + Verbal
Vocal + Non verbal
Non linguistic :
Vocal + Paralanguage
Non Vocal + Gesture
Please explain more about it with the real example, because I still confuse about it. Thanks :D
Assalamuala'kum
ReplyDeleteMy name is Catur Ari Susanti (261062048)
Thanks for your explain. Your summary is good enough, but i'm still confused about pragmatic, semantic, and prosody.
My Questions:
* What is differences between pragmatic and semantic? give example and explain more simple!!
* Explain more simple about prosody!!
I think enough for my comment's and my questions.
thanks ^_^
Assalamu'alaikum. I am Bintang Permana Listyawati (26106245)
ReplyDeleteGood morning, may you find peace as you are reading this. I have come to understand about what was explained. But unfortunately the words that you used are awkward such as "Dewasa ini beragam beasiswa dapat untuk tidak disetujui” and so on. I think you have to simplify those things. Thanks and congratulations you did a great job!
hay guys, . . I am Dwi Retnoningsih (261062070).
ReplyDeleteWow, . . .all of your group are the best in explanation this chapter. So, your explanantion is too big. ;) This will be better if you make it more simple with some examples. I have little knowledge about differences and similarities of semantics and pragmatics.
1. Similarities between Semantics and Pragmatics
The two branches of linguistics, i.e. semantics and pragmatics, deal with the meaning of language and link language to the world. Each branch deals with meaning differently; yet, many students of linguistics confuse the two terms. The only obvious similarity between the two branches is that they both deal with the meanings of words and sentences but in different ways. According to Lyons (1977), semantics is a branch of knowledge that is concerned with meaning whereas Levinson (1983) defined pragmatics as a branch of knowledge that is concerned with language use. However, note that the fields of semantics and pragmatics are integrally related to one another. For example, some categories in semantics require the application of pragmatics in order to arrive at a satisfactory interpretation.
2. Differences between Semantics and Pragmatics
The theory of signs by Morris (1938) clearly highlighted the differences between these branches of study by describing how we can deal with the meaning of signs from a semantic dimension or a pragmatic dimension. Based on this logical view, we can grasp meanings of words from two different dimensions. The semantic dimension refers to the study of the relations of words to which they refer whereas the pragmatic dimension refers to the study of the relationship between words, the interlocutors and the context.
I think enough from me. Good job of your work!
I'm Erlin Marlinda
ReplyDelete26.10.6.2.082
your explanation is good enough, thanks guys.
I get the point about your paper or the explanation, but I'm really confused about linguistics sign. you all guys talk much about linguistics sign, parts of linguistics sing like perception, identification, and interpretation, but what does the definition of linguistics sign it self?
I think enough for my question, thanks....
balas