Name of group :
Afnidar Zamzami (26.10.6.2.268)
Umi Nur Hidayati
(26.10.6.2.226)
Winda Murtiantin
(26.10.6.2.241)
Hanifah Khoirun
Nisak (113221127)
Isti Choirunnisa
LANGUAGE
IN USE
I.
Pragmatics
II.
Natural
and Conventional Signs
III.
Linguistics
Signs
IV.
Utterance
and Sentence
V.
Prosody
VI.
Non
Verbal Communication
A.
Pragmatics
Pragmatik adalah cabang
lain dari linguistik yang berkaitan dengan makna. Pragmatik dan semantik dapat
dipandang sebagai bagian yang berbeda, atau aspek-aspek yang berbeda, tetapi dari
studi umum yang sama.
Sementara semantik yang berkaitan dengan kompetensi pembicara yang menggunakan sistem bahasa
dalam menghasilkan ujaran yang
bermakna dan pengolahan (memahami)
ucapan-ucapan yang dihasilkan oleh orang lain, fokus utama
pragmatik adalah kemampuan
seseorang untuk membuat arti dari
jenis spesifik dari
situasi ujaran
dengan
mengenali apa yang pembicara
katakan adalah untuk memacu hubungan informasi baru dengan apa yang telah terjadi sebelumnya
dan untuk menafsirkan apa yang dikatakan dari latar belakang pengetahuan tentang pembicara dan topik wacana.
B.
Natural and Conventionaal Signs
Bahasa adalah
sistem simbol di mana orang berkomunikasi. Simbol dapat diucapkan, ditulis,
atau isyarat
tangan.
Orang-orang yang menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan satu sama lain
merupakan suatu masyarakat, komunitas bahasa.
Ketika orang-orang yang memiliki bahasa ibu yang sama dapat memahami satu sama lain tapi masih melihat perbedaan yang konsisten seperti bensin dibandingkan bensin, angkat dibandingkan lift, cara-cara alternatif framing beberapa pertanyaan: “Have you a pencil? Versus Do you have a pencil? Versus Have you got a pencil?,” Misalnya. Hal ini sangat sulit untuk mengatakan berapa banyak perbedaan yang ada antara dialek atau untuk mengenali mana satu dialek berakhir dan yang lain dimulai.
Ketika orang-orang yang memiliki bahasa ibu yang sama dapat memahami satu sama lain tapi masih melihat perbedaan yang konsisten seperti bensin dibandingkan bensin, angkat dibandingkan lift, cara-cara alternatif framing beberapa pertanyaan: “Have you a pencil? Versus Do you have a pencil? Versus Have you got a pencil?,” Misalnya. Hal ini sangat sulit untuk mengatakan berapa banyak perbedaan yang ada antara dialek atau untuk mengenali mana satu dialek berakhir dan yang lain dimulai.
Dalam mengamati tanda-tanda tersebut dan tedapat informasi dari tampaknya seperti masalah sederhana
dan dapat berlangsung secara instans, namun proses
mendapatkan informasi terdiri
dari tiga langkah
:
1. Persepsi
Tanda dan pengamat
konteks berbagi tempat dan waktu di mana tanda menarik
perhatian pengamat.
2. Identifikasi
Setiap persepsi adalah pengalaman yang unik. Untuk mengatakan bahwa kita "mengakui" fenomena berarti bahwa kita cocok dengan pengalaman sebelumnya disimpan dalam memori kita. Biasanya, jika Anda mengamati tanda dan memperoleh makna dari itu, Anda harus telah melihat tanda serupa sebelumnya.
Setiap persepsi adalah pengalaman yang unik. Untuk mengatakan bahwa kita "mengakui" fenomena berarti bahwa kita cocok dengan pengalaman sebelumnya disimpan dalam memori kita. Biasanya, jika Anda mengamati tanda dan memperoleh makna dari itu, Anda harus telah melihat tanda serupa sebelumnya.
3. Interpretasi
Makna tanda dikarenakan adanya waktu konteks ruang di
mana kita amati itu. Tanda-tanda konvensional dapat memiliki arti yang berbeda dalam konteks yang berbeda atau keadaan yang berbeda. Contoh: peluit
seorang polisi mengarahkan kepada lalu
lintas, peluit petugas
hotel pintu pria
untuk memanggil taksi,
dan peluit dari
wasit digunakan dalam pertandingan sepak bola. Mungkin semua
terdengar persis sama maknanya berbeda karena
perbedaan konteks di mana terjadi sinyal.
C.
Linguistic
Signs
Kata-kata
adalah tanda-tanda linguistic. Ini tidak memiliki makna tertentu namun dengan kata-kata,
kita mampu menyampaikan makna. Dalam komunikasi secara langsung maupun tidak
langsung kita menggunakan kata-kata untuk merangkai kalimat. kita harus
mengarahkan perhatian kita pada seluruh ucapan dan bagaimana kita memandang,
mengidentifikasi kata-kata.
Untuk memahami
apa yang dikatakan seseorang, kita pertama-tama harus memahami ucapan-ucapan
lisan melalui mendengar, melihat dan
tertulis. Dalam pesan lisan, kita terkadang sulit untuk memahami, ini
dapat disebabkan karena ramainya lokasi / kebisingan lingkungan, terlalu jauh
jarak antara pendengar dan pembicara.
Tetapi dengan
mendengar saja tidak cukup. Pembicara dan pendengar dapat berkomunikasi dengan
dialek yang berbeda dari bahasa yang sama , sehingga pengucapan mereka berbeda
dan ada beberapa perbedaan pula dalam cara mereka mengekspresikan diri. Ada
kemungkinan mereka juga menggunakan kosakata, makna dan cara ucap yang beda, ini dapat mengganggu
proses identifikasi kata. Misalnya, kita mendengar ucapan dari seseorang atau
kelompok namun dalam pembicaraan tersebut kita tidak bisa memahami tentang apa
yang dibicarakan. Walaupun kita mengetahui arti kata dan maknanya. Hal ini juga
dapat terjadi dalam komunikasi. Di sisi lain, ketika komunikasi berhasil, kita
sebagai pendengar, menafsirkan dengan benar karena kita memperoleh beberapa
informasi dari apa yang telah dikatakan sebelumnya (konteks wacana) dan dari
pengetahuan pembicara serta pemahaman kondisi dan keadaan lingkungan (fisik -
konteks sosial).
“Ketika kita mendengarkan seseorang berbicara,
pertama kita mengambil urutan suara, fonetik, tetapi pemahaman kita bukanlah
masalah menggenggam satu per satu suara, bahkan satu per satu kata. Kami mengatur pesan ke dalam akal-kelompok.”
(Clark dan Clark 1977:43-57)
Mungkin
pembicara dapat berbicara dalam arti - kelompok, membuat jeda yang dibutuhkan
untuk bernapas antara arti - kelompok, misalnya, di beberapa tempat yang
ditandai '(jeda)' dalam ucapan ini:
"Aku akan
membiarkan Anda jawaban ( jeda )
segera setelah
saya mendapatkan informasi ( jeda )
dari seorang
teman saya ( jeda )
yang tinggal di
Winchester. "
Sebagai
pendengar kita menyaring apa yang kita dengar , memisahkan jeda , pengisi dan
pengulangan dari 'inti' pesan. Dan pengetahuan kita tentang bahasa memungkinkan
kita untuk membedakan antara apa yang dikomunikasi dan apa yang tidak. Salah
satu bagian dari analisis semantik adalah berkaitan dengan menggambarkan
macam-macam ekspresi yang biasanya menyertai berbagai verba, peran ekspresi ini
bermain sehubungan dengan kata kerja dan untuk yang satu sama lain seperti, apa
? di mana ? dan kapan ?. Dengan menghubungkan apa yang telah dikatakan
sebelumnya. Pendengar dapat memutuskan, dari percakapan atau dari pengetahuan
pembicara , apakah tempat tinggal teman pembicara relevan . Pendengar dapat
memutuskan apakah pembicara bercanda , menyindir. Kadang-kadang kita
bisa menafsirkan apa yang pembicara maksud dari petunjuk dalam konteks fisik
meskipun kita tidak mengerti sepenuhnya apa yang dia katakan (interpretasi
tanpa identitas) dan bahkan tanpa mendengar semua kata (interpretasi tanpa
persepsi).
D.
Utterance and Sentence
Beda ucapan bahasa akan beda arti
di conteks yang berbeda. Seperti ilustrasi berikut ini. 1. seorang pengemis
yang belum makan seharian mengatakan “I’m hungry”. 2. seorang anak yang
mengatakan “I’m hungry” ketika ingin pergi tidur. 3. Seorang pekerja yang ingin
diajak makan malam oleh rekan kerjanya dengan mengatakan “I’m hungry”. Ketiga
ilustrasi tersebut menunjukkan tujuan yang berbeda dan diinterpretasikan secara
berbeda karena situasi dan orang yang berbeda. Pengucapan dari ketiga ilustrasi
diatas merupakan perbedaan utterance. Setiap ucapan memuat kalimat yang sama,
yang mana kita tulis dengan miring : I’m
hungry.
Utterance adalah tindakan dari
berbicara atau menulis di waktu dan tempat tertentu yang melibatkan satu orang
atau lebih. Sedangkan Sentence merupakan sebuah konstruksi kata dalam rangkaian
tertentu yang bermakna. Seperti contoh ilustrasi sebelumnya ketiga
pengucapannya mengandung arti dari kalimat, dan setiap ucapan memuat tambahan
arti yang melibatkan beberapa hal yaitu waktu, tempat, orang yang terlibat,
background mereka, hubungan satu sama lain dan apa yang mereka tahu satu dengan
yang lainnya yang mana disebut dengan physical social context dari utterance.
Mengapa memperbedakan antara
sentence dan utterance? Penting karena untuk mengetahui apa arti yang kita
komunikasikan dan arti dari konteks yang digunakan. Karena penting untuk
membedakan antara linguistics meaning (apa yang di komunikasikan melalui
ucapan) dan utterance meaning (apa yang dimaksudkan ucapan individu di tempat
tertentu, waktu tertentu, dan untuk dipahami individu yang lain). Ungkapan “our visit to the factory was a
wonderful experience” mungkin seperti sebuah lelucon atau yang lainnya. Kalimat
“our visit to the factory was a wonderful experience” arti
kata tersebut bukanlah arti dari kata itu sendiri tetapi bisa bermakna lain.
Utterance bagian dari discourse
(sebuah conversation, pembicaraan formal, puisi, short story, surat bisnis atau
surat cinta dll). Berbicara discourse merupakan tindakan dari pembicaraan yang
terjadi di suatu tempat selama periode tertentu. Linguistic context dari
utterance dapat membuat perbedaan arti seperti halnya social context.
E.
Prosody
Prosody terdiri dari 2 bagian yaitu
accent dan intonation. Prosody sangat penting dalam memahami ungkapan sebuah
percakapan atau pembicaran. Accent adalah tekan ada dalam sebuah kata atau
kalimat sehingga memberi makna pada kalimat tersebut. Seperti contoh : what did
you say? Jika penekanan terletak “what” akan berbeda makna dibandingkan penekan
di kata “say”. Didalam skrip terkadang ini menjadi kesalah pahaman karena
ketidak pahaman mengenai tekanan dalam kalimat tersebut. Dalam kalimat “ what
did you say” mempunyai arti “apa yang kamu katakan” namun dengan adanya tekanan
pada kata akan membuat makna nya menjadi berbeda. Ini tergantung pada konteks
kalimat tersebut.
Intonasi adalah nada yang
membedakan makna dalam sebuah ungkapan yaitu sama dalam bentuk verbal. Pola
intonasi ada beberapa yaitu falls and rises in pitch dan combination of falls
and rises. Pada umumnya intonasi falls atau turun bisa di indikasikan bahwa si
pembicara menghentikan pembicaraan. Nada turun menggambarkan bahwa pembicara
percaya diri dengan apa yang dikatakan. Dan ungkapannya disampaikan hingga
selesai. Sedangkan rises atau naik, nada naik ini mengindikasikan bahwa si
pembicara masih ingin melanjutkan percakapan. Namun terkadang kebanyakan orang
menaikkan nada mereka saat ingin mengakhiri pembicaraan. Dan menurunkan nada
ketika masih mengungkapkan sesuatu. Dengan adanya accent dan intonasi, makna
yang terdapat dalam sebuah kalimat akan menjadi jelas dan dapat dipahami maksud
dan maknanya.
F.
Non-verbal
Communication.
Suara kita dan penampilan kita dapat menjadi salah
satu pengaruh untuk orang yang kita ajak bicara, dan juga dapat mempengaruhi
penafsiran dari pesan yang ingin kita sampaikan.
Coba
simak apa yang ditulis dibawah ini ;
Ps-st
sh-sh huh? Unh-huh m-m-m b-r-r-r tsk-tsk.
Tulisan diatas dapat diartikan salah satu dari
tanda. secara keseluruhan tanda tersebut diketahui semua (atau setidaknya
sebagian besar) dari sebuah komunitas bahasa dan memang dapat digunakan oleh
pembicara dari beberapa bahasa yang berbeda. Ada tujuh tanda yang dapat
mengindikasi hal tersebut
a. Permintaan
perhatian
b. Permintaan
untuk diam
c. Permintaan
klarifikasi
d. Tanda
persetujuan
e. Ekspresi
berterimakasi
f. Menunjukkan
sikap tidak suka
g. Dan
ekspresi malu atau kaget
Ada
pula cara yang digunakan dengan menggunakan, antara lain;
a. Tertawa
terbahak-bahak
b. Tertawa
cekikikan
c. Menangis
d. Berbisik
e. Membuat
suara naik
f. Suara
gemetar
Selain hal-hal diatas, gerak-gerik juga memberikan
pengaruh pada komunikasi. Beberapa pengaruhnya adalah memberi tanda
persetujuan, harapan, kebosanan dll. Hal lain yang memberikan pengaruh adalah
postur psikis dan gerakan pindah. Kombinasi dari pengaruh-pengaruh tersebut
dapat mengakibatkan perubahan mood pada pembicara, seperti marah, bosan, grogi.
Dengan mempelajari cara berkomunikasi dan pengaruh
apa saja yang dapat menyebabkan komunikasi berbeda arti, kita akan mampu
membedakan sikap ketika berada di komunitas tertentu.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThat is so helpful.. But sometimes we find the difficulty of interpreting about someone's mind in their spoken.. How to avoid the difference interpretation between speaker and listener.
ReplyDeleteintannovitasari92@gmail.com
Ika Wulansari : Thanks for the explanation about Language in use, but after I read it I didn’t get the point about “Pragmatics”, especially in the second paragraph “. . .fokus utama pragmatik adalah kemampuan seseorang untuk membuat arti dari jenis spesifik dari situasi ujaran dengan mengenali apa yang pembicara katakan adalah untuk memacu hubungan informasi baru dengan apa yang telah terjadi sebelumnya dan untuk menafsirkan apa yang dikatakan dari latar belakang pengetahuan tentang pembicara dan topik wacana.” is the meaning of the paragraph is that pragmatic focus on how listener get the point from speaker statement during the conversation?
ReplyDeleteJanan Qoni'ah : Thanks for your more information about Language in use. It makes me easy to understand but I have a question " how is the way for us to face misunderstanding between listener & speaker because everybody has different view of perception, identification & perception. Another that, everybody has different way to think and & the way to tell what they say.
ReplyDeleteThanks for the explanation about Language in use. It has close relationship with Pragmatic. I agree with Ika, we didn't get the poin about "pragmatics, about the speciality of pragmatics in semantic study. Then about the explanation about, "identifikasi", I didn't get the point about that. Fo example this one: "Setiap persepsi adalah pengalaman yang unik." what experience look like? at the next explanantion there is no explanation which contain/explain about what the point of "identifikasi".
ReplyDeleteThanks for the explanation. But, I want to know you to explain more about Natural and Conventionaal Signs, especially 'Persepsi'. And please give example! Thank you..
ReplyDeleteheri susilo :Thanks for your more explai about Language in use. It makes me easy and so helpful. but i dont understand with Non-verbal Communication( Selain hal-hal diatas, gerak-gerik juga memberikan pengaruh pada komunikasi. Beberapa pengaruhnya adalah memberi tanda persetujuan, harapan, kebosanan dll. Hal lain yang memberikan pengaruh adalah postur psikis dan gerakan pindah. Kombinasi dari pengaruh-pengaruh tersebut dapat mengakibatkan perubahan mood pada pembicara, seperti marah, bosan, grogi.
ReplyDeleteDengan mempelajari cara berkomunikasi dan pengaruh apa saja yang dapat menyebabkan komunikasi berbeda arti,) why u dont give the solution to about it and as not to affect mood .moreover i agreee with hestin opinion why u dont given example about Natural and Conventionaal Signs, especially 'Persepsi'..THANK U SO MUCH
the Information about the material on the language in use is very increase knowledge in understanding the semantic subject matter. But I do not understand part of perception, the identification and interpretation for a brief explanation. perception and identification were not given examples. thanks.
ReplyDeletethanks for your explanation about language in use.
ReplyDeletethis materials are very important to improve my knowledge about language in use.
but, it is difficult to understand the material. please, explain more simply.
thanks
this material is very interesting to be learned, because it is new for me. thanks for your information about that, but I am still confuse to understand this material. thanks
ReplyDeleteYUSUF : this paper it helpful for us, but iam still confuse the point or goal of paper. syukron
ReplyDeletethanks for your explanation about this chapter, but if i read more about the steps to get information there are perseption, identification and interpretation, how if the speaker don`t use one of the steps?can the listener catch the information? thanks a lot.
ReplyDeleteso clear about your statement in this chapter. But, may i ask you about this statement "Ketika orang-orang yang memiliki bahasa ibu yang sama dapat memahami satu sama lain tapi masih melihat perbedaan yang konsisten seperti bensin dibandingkan bensin, angkat dibandingkan lift, cara-cara alternatif framing beberapa pertanyaan: “Have you a pencil? Versus Do you have a pencil? Versus Have you got a pencil?,”?,,Could you explain this statement more?thanks.
ReplyDeletethis chapter that you explain so easy understanding, but i have one question about "utterance and sentence" you wrote utterance is the part of the discourse, how about sentence?is it the part of discourse?thanks
ReplyDeletethank you about your information in this chapter. but i still confuse with this statement "Misalnya, kita mendengar ucapan dari seseorang atau kelompok namun dalam pembicaraan tersebut kita tidak bisa memahami tentang apa yang dibicarakan. Walaupun kita mengetahui arti kata dan maknanya. Hal ini juga dapat terjadi dalam komunikasi. can you explain more and what are the solution with this problem?
ReplyDeletethanks for your statement in this chapter. in the other hand i would like to ask about this statement "fokus utama pragmatik adalah kemampuan seseorang untuk membuat arti dari jenis spesifik dari situasi ujaran dengan mengenali apa yang pembicara katakan adalah untuk memacu hubungan informasi baru dengan apa yang telah terjadi sebelumnya dan untuk menafsirkan apa yang dikatakan dari latar belakang pengetahuan tentang pembicara dan topik wacana." please give me short and clearly about the main focus of pragmatics!
ReplyDelete