Kelompok I :
1. Latifah Muzayanah
2. Muhammad Kuasa Haditama
3. Noer Rochimah
4. Diah Ayu Wardhani
5. Wisnu Wicaksono
CHAPTER II
2.1. Pragmatics
Pragmatics adalah salah satu cabang dari linguistics yang membahas tentang ‘arti kata’ atau ‘makna kata’. Pragmatics dan semantics sama-sama mempelajari tentang kemampuan seseorang dalam menggunakan bahasa sesuai dengan dan maksud makna bahasa tersebut. Sedangkan semantics lebih menekankan pada kemampuan seseorang dalam berbahasa, memproduksi kata atau ungkapan sesuai dengan makna tersebut dan proses memahami kata atau ungkapan oleh orang lain. Dan pragmatics adalah kemampuan seseorang untuk memahami bahasa yang didapat dari berbagai percakapan, untuk mengenal apa yang di katakan atau dibicarakan seseorang, untuk menyampaikan informasi baru, untuk menerjemahkan apa yang dibicarakan seseorang. Dalam bab ini akan dijelaskan tentang ‘Pragmatics’ dan ‘Semantics’.
2.2. Isyarat di Dalam Sebuah Kebiasaan dan Adat
Bahasa merupakan sebuah sistem dari symbol yang disampaikan oleh masyarakat. Simbol – symbol itu bisaberupa apa yang diucapkan, apa yang di tulis dan apa yang ditandai dalam sebuah catatan.
Orang – orang biasa menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain. Perbedaan bahasa antara orang yang satu dengan yang lain juga ada perbedaan. Dan ketika orang – orang menggunakan bahasa yang sama, maka mereka bisa mengetahui bahasa antara yang satu dengan yang lain, bahwa bahasa itu tidak hanya asa satu. Perbedaan bahasa itu bisa dinamakan logat atau cirri khas cara bicara seseorang di masing – masing daerah. Misalnya logat bahasa orang Tegal dengan orang Solo itu sudah berbeda.
Bahasa juga merupakan kebiasaan didalam sebuah masyarakat yang bisa membentuk satu kebudayaan didalam masyarakat tersebut. Bahasa juga merupakan sebuah sistem yang kompleks yaitu dinamakan dengan anggota atau komunitas. Dan didalam adat dan kebiasaan ini ada tokohnya yaitu Robinson Crusoe.
Kebiasaan yang diakibatkan oleh pengaruh dari luar dan itu dapat sebagai pesan dari suatu komunitas. Tidak seperti sebuah kebiasaan, melainkan adat mempunyai penerima yaitu masayarakat. Sebagai penerima yaitu satu tujuan da satu penerjemahan.
Selain yang diatas juga ada proses dari pengenalan informasi yaitu :
1. Penglihatan atau Daya tangkap
Biasanya peneliti itu mencari bagian yaitu tempat dan waktu.
2. Identifikasi
Di dalam identifikasi ini merupakan pengalaman yang unik. Karena didalam sebuah fenomena, kita melihat dan meriview pengalaman yang ada didlam memori kita. Tentu itu hal yang sangat penting. Kita juga dapat mengidentifikasi sesuatu yang baru. Didalam fikiran manusia tidak dapat membagi sesuatu yang tidak terbatas.
3. Interpretation atau penafsiran
Pengertian – pengertian itu sering kali muncul dalam setiap diri manusia. Biasanya disini konteks tempat dan waktu itu tergantung kita dalam mengamati sesuatu.
2.3 Linguistic sign.
Kata adalah simbol dari bahasa, kata tergabung untuk membentuk hal yang mampu menyampaikan pesan atau makna, makna yang berasal dari tiap kata dan makna yang datang dari satu kata ke kata yang lain. Untuk memahami apa yang seseorang katakan, ada beberapa hal yang menyulitkan pendengar untuk memahami makna tersebut, antara lain: lingkungan terlalu lamai, jarak antara pembicara dan pendengar terlalu jauh, volume yang kurang keras, lemahnya sinyal (jika melalui HP), gangguan pesan dari radio, kurangnya perhatian dari pendengar. Pesan yang ditulis harus jelas, cukup terang dan memiliki perhatian pembaca.
Mengidentifikasi elemen dalam ucapan memerlukan pembicara dan pendengar untuk berbagi apa yang Clark (1996:92-121) disebut 'kesamaan'. Pada umumnya, pembicara dan pendengar menggunakan kosa kata yang sama: mereka menggunakan kata yang sama dan mereka sama dalam merangkai kata menjadi kalimat. Pembicara dan pendengar dapat berbicara dengan dialcects yang berbeda dari bahasa yang sama, sehingga pengucapan mereka berbeda dalam tingkatan tertentu dan ada beberapa perbedaan dalam cara mereka mengekspresikan diri mereka.
Misalkan kita mendengar ucapan, bahasa, tahu arti kata-kata dan kalimat yang dibentuk dengan kata-kata tersebut. kita mungkin masih belum sepenuhnya dikatakan memahami karena kita tidak tahu tentang apa yang diucapkan. Kita tidak memahami maksud pembicara, terutama karena kita tidak tahu apa yang dimaksud. Sisi lain, ketika komunikasi berhasil, kita, sebagai pendengar, menafsirkan kata dengan benar karena kita mendorong beberapa informasi dari apa yang telah dikatakan sebelumnya (konteks wacana) dan dari pengetahuan pembicara dan dari pemahaman kondisi dan keadaan lingkungan (konteks fisik-sosial)
Pada saat kita mendengar sesuatu yg diucapkan, pertama kita akan menemui urutan suara, fonetik kejadian, tetapi pemahaman kita bukan masalah untuk memahami satu suara dari yang lain atau bahkan satu kata setelah kata lain. kita mengorganisir pesan ke sense-group (Clark and Clark 1977:43-57).
Sebagai pendengar kita mengubah apa yg kita dengar, memisahkan jeda, pengisi dan pengulangan dari intisari pesan. walaupun kita tidak bisa memahami pesan terucap tanpa mendengarnya (persepsi), pengetahuan kita pada bahasa memungkinkan kita untuk membedakan antara apa yang terkomunikasi dan apa yg tidak.
Walaupun kita sebagai pendengar, dimulai dari pesan fonetik, pernah juga kita memahami konten makna yg kita pahami hanya dari arti pesan tersebut.(Clark and Clark 1977:49) jadi sebagai pendengar, kita mulai dengan mengidentifikasi pesan fonetik dan melalui fonetik dari pesan kita mengidentifikasi makna dari pesan tersebut.
Banyak persepsi dan identifikasi. Pemahaman tidak hanya bicara tentang kata atau bahkan sense-group. Sebagai pendengar kita menggunakan latar belakang informasi untuk menerjemahkan pesan. Fillmore (1979:78) kita perlu tahu tidak hanya apa yang dikatakan oleh pembicara tetapi juga apa yang pembicara maksud dari perkataanya, kenapa dia mengatakannya, dan kenapa dia mengucapkan dengan cara seperti itu. Kita harus menghubungkan dengan apa yg diucapkan sebelumnya, menghubungkan informasi yang baru datang kepada kita dengan informasi yang mendahuluinya.
2.4. Tuturan dan Kalimat
Tiap-tiap bagian dari suatu bahasa bisa jadi memilik arti yang berlainan sesuai konteksnya. Coba lihat 3 ilustrasi berikut ini: Seorng pengemis yang belum makan seharian akan mengatakan, “Saya lapar”; seorang anak yang malas untuk pergi tidur akan mengatakan, “Saya lapar”; seorang pemuda yang menginginkan hubungan yang lebih baik dengan teman kerjanya juga untuk mengajaknya kencan biasanya akan memulai dengan mengatakan, “Saya lapar’. Ketiga tindak tutur tersebut memiliki tuturan yang berbeda, yang kita tulis dengan tanda kutip: “Saya lapar”. Tiap tindak tutur terdiri dari kalmat yang sama yang kita cetak miring, saya lapar.
Tuturan adalah sebuah tindak bahasa, baik lisan maupun tulisan, dalam konteks peristiwa tertentu, di waktu dan tempat yang khusus yang melibatkan paling tidak satu orang (sang penutur). Tuturan hanya terjadi sekali; dalam tuturan lisan, entah itu direkam atau tidak, setelah diucapkan tidak dapat terulang kembali; sedangkan tuturan tulis dtujukan untuk disimpan, misalnya dalam sebuah katalog atau buku.
Berbeda halnya dengan kalimat. Tidak seperti tuturan, kalimat bukanlah sebuah peristiwa. Ia merupakan sebuah susunan kata-kata tertentu yang bermakna dalam bahasa tersebut. Seperti terdapat pada ilustrasi sebelumnya, 3 tuturan tersebut mengandung makna kalimat, dan tiap tuturan memiliki tambahan makna tergantung keadaannya. Makna sebuah kalimat ditentukan oleh bahasa setempat.
Makna sebuah tuturan adalah makna kalimat ditambah dengan makna-makna tambahan sesuai keadaannya; waktu dan tempat, orang-orang yang terlibat, latar belakang, hubungan antara satu dengan yang lainnya, dan apa yang mereka tahu tentang yang lainnya.
Perlunya membedakan antara tuturan dan kalimat adalah untuk mengetahui makna apa yang dikomunikasikan dengan kita dan makna apa yang kita ambil dari sebuah konteks tertentu di mana bahasa itu digunakan. Kita harus dapat membedakan makna linguistik (apa yang disampaikan oleh bahasa tertentu) dan makna tuturan (apa yang individu tertentu maksudkan dengan mengatakan kalimat tertentu, di tempat dan waktu tertentu dan untuk orang tertentu pula).
Tuturan merupakan bagian dari komunikasi yang lebih besar. Komunikasi lewat bahasa lisan adalah segala tindak tutur yang terjad di waktu dan tempat tertentu. komunikasi lewat bahasa tulisan mungkin direkam dari sesuatu yang diucapkan, atau memang sengaja ditulis untuk ditampilkan, atau memang ditulis tanpa tujuan dimainkan. Konteks liguistik dari tuturan dapat membuat perbedaan dalam makna seperti halnya konteks sosial.
2.5 Prosodi
Dalam menulis utterances dalam sebuah kalimat biasanya kita menyertakan tanda kutip (quotation marks) dengan tulisan miring atau italic untuk membedakannya dari kalimat yang lain. Dari kata “What did you say?” mungkin saja akan terjadi empat pelafalan yang berbeda tergantung dari bagaimana konteks kalimatnya.
Kita membentuk semua tutur lisan atau utterances dengan melodi, intonasi, dan kombinasi kapan kita harus menaikkan atau menurunkan nada bicara. Aksen akan muncul atau terjadi saat kita membuat penekanan pada sebuah suku kata. Intonasi dan aksen secara bersama-sama akan membentuk prosodi, yaitu bagian yang bermakna dari suatu kata yang diujarkan.
Dengan membuat penekananan pada satu suku kata itu menunjukkan bahwa suku kata itu lebih bermakna daripada yang lainnya atau suku kata itu merupakan fokus dari kalimatnya. Jadi semakin banyak pembagian sebagian banyak pula penekananan terjadi. Seperti pada contoh “I’d never say THAT” dengan satu fokus, dan “I/would NEVer/say THAT” dengan tiga fokus.
Dalam bahasa Inggris, aksen itu bagaikan sebuah ponsel yang memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan arti yang berbeda dengan menempatkan penekanan di tempat yang berbeda pula. Biasanya aksen terletak kata terakhir dalam sebuah kalimat. Seperti pada kalimat “My cousin is an Architect “. Jika kalimat ini dibagi menjadi dua atau lebih bagian, maka setiap bagiannya akan memiliki penekanan atau aksen yang berbeda. Aksen atau penekanan yang terakhir biasanya yang paling menonjol karena terjadi perubahan nada pada suku katanya.
“My COUsin is an Architect”.
“My cousin EDWard, who lives in FULton, is an ARChitect”.
Speaker dapat menitikkan fokus pada satu kata atau beberapa kata dalam ujaran tersebut. Penempatan penekanan pada ujaran yang berbeda terkait dengan ujaran yang disampaikan sebelumnya. Seperti contoh dalam menjawab pertanyaan “What does your cousin do?”, seseorang mungkin menjawab, “My cousin is an ARchitect”, “Edward is an ARchitect”, atau “He is an ARhitect”. Dalam kalimat-kalimat tersebut kata architect adalam “new information” atau sesuatu yang belum disampaikan sebelumnya, dan Edward atau My cousin adalan old informnation atau given information, merujuk pada apa yang telah disampaikan sebelumnya.
Menekankan fokus pada suatu kata dapat menimbulkan perbedaan dengan kata lain yang mungkin digunakan pada tempat yang sama. Penekanan berbeda yang akan menimbulkan makna yang berbeda pula dari apa yang dinyatakan akan menjadi single utterance. Jadi apa efek yang dimiliki prosodi atau makna yang terdapat dalam sebuah ujaran tergantung pada konteks terjadinya ujaran tersebut.
Pengaturan nada dalam pengucapan suatu kalimat dapat mempengaruhi perubahan suatu makna. Dalam bahasa China ataupun Thailand, perbedaan nada mempunyai fungsi leksikal. Satu kata dapat mempunyai banyak makna tergantung dari pengaturan nada bicara yang diterapkan. Intonasi tidak berfungsi untuk membedakan fungsi leksikal, intonasi berlaku
untuk keseluruhan ucapan atau setidaknya ke unit nada keseluruhan, meskipun tentu saja
unit nada atau suatu ucapan dapat terdiri dari satu kata . Intonasi diterapkan dalam keseluruhan ucapan atau beberapa bagiannya saja.
Intonasi akan terjadi dari getaran-getaran yang berbeda dari pita suara. Perubahan intonasi bisa terjadi di setiap bagian dari ucapan, tetapi biasanya perubahan intonasi pada kata terakhir akan lebih menonjol dan bermakna dibandingkan perubahan intonasi pada kata-kata sebelumnya. Penggambaran dari intonasi bisa jadi sangat kompleks, dengan pengggunaan nada turun pendek atau nada turun panjang, dan nada naik pendek atau nada naik panjang yang tepat.
2.6 Komunikasi Non-Verbal
Selain dari apa yang kita katakan terhadap orang lain secara lisan merupakan isi verbal dan sebuah ungkapan. Kita dapat melakukan komunikasi dengan tatap muka, mengirimkam pesan secara sistematik kepada orang lain yang artinya dapat terdengar dan terlihat bukan merupakan tanda dari bahasa. Sebagai tambahan,suara kita atau penampilan kita mungkin mempunyai efek bagi orang lain dalam percakapan dan oleh karena itu efek dari bagaimana pesan verbal kita merupakan penterjemahan.
Menurut standar bunyi pertama yang kita buat, yang mana tulisan dalam hal ini tidak akurat:
Ps-st sh-sh huh? Unh-huh m-m-m b-r-r tsk-tsk
Secara keseluruhan mereka tahu tentang kelompok bahasa dan tambahan mungkin digunakan sebagai beberapa perbedaan bahasa. Ada 7 indikasi tanda pendengar :
1. Respektif
2. Menjawab pesan
3. Memanggil
4. Menjawab dengan repetisi atau mengklarifikasi
5. Memberi sinyal sependapat
6. Memberi ekspresi senang atau nyaman
7. Ekspresi malu atau kaget
Kemudian ada cara lain dalam menggunakan suara, yang mana tidak dapat dijadikan tanda atau bagian dari bahasa. Antara lain tertawa, genit, tangisan, bisikan, suara buatan, getaran suara, dan elemen lain yang berupa vocal tapi bukan verbal. Pembicara mungkin ingin membuat efek khusus dengan cara mereka menggunakan suara. Pendengar mungkin menterjemahkan apa yang mereka dengar dengan cara khusus karena keunikan suara.tapi jika tujuan dan penterjemahan itu tepat, maka ketepatan itu kebetulan. Semua yang menggunakan suara secara bersama disebut paralanguage.
Sama seperti tanda terlihat, bahasa tubuh yang mana mempunyai standar, dan elemen yang terlihat “bahasa tubuh”yang mana kemungkinan terbentuk sebuah efek pada observasi dan oleh karena itu pada penterjemahan kata merupakan pesan. Bahasa tubuh telah mengakui meski samar tapi memiliki makna bersama.
Postur fisik lain dan gerakan, misalnya :
1. Bahasa tubuh dengan tangan atau seluruh tubuh, seperti mengetuk meja dengan jari atau kepalan tangan,
2. Mimik wajah seperti mengerutkan bibir, melengkungkan alis, membukamata dengan lebar, menyipitkan mata.
Combinasi antara paralanguage dan bahasa tubuh dapat menyampaikan sesuatu tentang mood pembicara seperti marah, bosan, nerves, gembira. Misalnya para aktoryang bekerja keras untuk mencapai efek dalam penterjemahan karakter yang mereka mainkan. Tapi setiap usaha aktor yang mereka lakukan berbeda-beda.
Segi lain dalam penampilan yaitu berpakaian, gaya rambut, perhiasan, cosmetic, tatanan rambut, dan apa yang dilakukan itu member efek kepada orang lain baikdisengaja atau tidak. Jarak antara teman bicara dan setiap apa yang mereka sentuh yaitu bahwa setiap yang kita pelajari dari budaya yang mana kita berkembang. Ketika kita duduk dilantai atau pada kursi, duduk bersila, dll merupakan background budaya,tapi merekatidak berkomunikasi dengan semantic.
Hanya sedikit bahasa yang kita pelajari dalam kehidupan dan banyak yang dapat kita ambil, jadi kita juga belajar banyak dari bagian komunikasi di sekeliling dan kecuali kita piindah pada lingkungan social yang berbeda, jadi kita mengasumsikan bahwa mereka “alami”. Apa yang diartikan ringan dalam satu budaya mungkin kasar, buruk, atau sebaliknya lebih efektif terhadap orang lain.
Jumiyati 26.10.6.2.119
ReplyDeleteIt was mention on the text that "and in the culture and behavior there are Robinson Crusoe who asked that : how far the contribution in the culture & behavior? and what is the contribution?
1.What is the figure kind a look like ? is he spark behave theory and culture? or something else?
2. Hows his opinion about behavior and culture.
Rofiana Muslichalifah 26.10.6.2.195
ReplyDeleteThe translation is not good enough, so the reader got the difficulties in understanding the explanation. and suggestion : the reader give some comment to the writer for make a good translation so the reader can get the information easily.
Reny Lia Ningrum
ReplyDelete26.10.6.2.187
I have read the translation text. thanks for the explanation giving to me. let me ask something that it make me still confuse to understand. from the text i found the sentences " Bahasa juga merupakan sebuah sistem yang kompleks yaitu dinamakan dengan anggota atau komunitas. " , i think language is used some community to communicate each other. so, the language can not be called as community, community is a group of people living together or meeting in the specific place. and language is such as a tool that we use to communicate. is it right?
if there are something false in my statement, i need someone help :)
another topic for discussion, what is the factors that can make our communication will be denied or failed . as we know that not all information can be accepted by listener.
that's all for me. thank you very much. :D
Putri Desi Ratnasari
ReplyDelete26.10.6.2.175
I think a good explanation, but I don't really know because The description is too long-winded and not directly on point.
My suggestion, give a specific explanation and please give examples of the explanation.
thank you very much
Azizah Nur Hidawati (113221042)
ReplyDeleteThanks for the explanation above, but I am still confused about the specific differences between pragmatics and semantics. How to identify a semantics phenomenon and a pragmatics phenomenon?
Laila Mukaromah (26.10.6.2.130)
ReplyDeleteThanks for the explanation about language in use, but I am still confused about linguistic sign and "Isyarat di Dalam Sebuah Kebiasaan dan Adat". What are the similarities and differences both of them and give the examples?
Thank you:)
Mey Tarwiyah P (26.10.6.2.147)
ReplyDeleteI'm still confused about Prosody. In the resume above, there is no explanation about prosody. What is prosody? And how to identified the intonation if we communicate indirect such as by message? I see that in that resume just explained about prosody in utterance.
Siti Fadlilah N (26.10.6.2.208 )
ReplyDeleteThanks for all the explanation, but I am still confused about when to use prosody to communicate,what kind of the communication and give examples about it , so the readers easly to be understood.
Agus Hartoyo 113221008
ReplyDeleteThat's great job, but sorry the sentence that be used in this explanation is not good enough. little bit confuse to understand this point of the material. just like translate word by word from the book.
Right, to understand about this material easily,what is the key word of Pragmatics, Isyarat di Dalam Sebuah Kebiasaan dan Adat, Linguistic sign, Tuturan dan Kalimat, Prosodi?
"Perbedaan bahasa itu bisa dinamakan logat" I think logat is the way or accent when people say something, not difference of language (Perbedaan bahasa). CMIIW..
Thank you.
Hi.. I'm Atrina Dewi 113221038 (5A)
ReplyDeleteThat's really good explanation adn helpful, but I'm confused when state it "Bahasa juga merupakan sebuah sistem yang kompleks yaitu dinamakan dengan anggota atau komunitas. Dan didalam adat dan kebiasaan ini ada tokohnya yaitu Robinson Crusoe.
Kebiasaan yang diakibatkan oleh pengaruh dari luar dan itu dapat sebagai pesan dari suatu komunitas." what do you mean about it ?
What is the specific diffrence between pragmatics and semantic ? can you expalin more ?
thank you :)
NIA ANGGARINI, 26.10.6.2.161
ReplyDeleteThanks for the explanation.... I think the presenter can explain point to point well.
but, I'm still confuse about the process of getting information, like perception, identification, and interpretation...
i don't understand about that explanation...
and then, what the differences between utterance and sentence and prosody? :)
Thanks thee^_^
Citra Ajeng Pratiwi( 26.10.6.2.051)
ReplyDeletethank you for first group who has done the job. I’ve tried to read your explanation, but I’ve not understood about your explanation.
I wanna ask you:what is the meaning of fonetik?
your written: Bahasa juga merupakan sebuah sistem yang kompleks yaitu dinamakan dengan anggota atau komunitas. Dan didalam adat dan kebiasaan ini ada tokohnya yaitu Robinson Crusoe.
I think Language is different with member or community. Language is way to communicate to other. Language is media for us to express our feeling. Although member maybe person who use that language.
can you tell me more about Robinon Crusoe in learning culture and habit?
Kebiasaan yang diakibatkan oleh pengaruh dari luar dan itu dapat sebagai pesan dari suatu komunitas.
what habit do you mean in that sentence. Can that habit influence community?
tiyas maisaroh 113221296
ReplyDeleteI have read your explanation , but i 'm still confuse with your explanation . especially in Non- verbal communication . please explain more clearly . And how about gesture ? can you explain about gesture ? and when we use gesture as a communication ?
Thanks :-)
Umi Latifah 113221329
ReplyDeleteThanks for the explanation, I have tried to read the explanation, but i'm still confuse with the explanation. because the explanation is to much, and there are some word that so difficult to me to understand the explanation. i suggest you to give a summary from your explanation.in other to, we can to understand easily. Thank...
Assalamualaikummm...
ReplyDeleteMy name lisa ayuk rahayu....7d..thank you for ur summary about chaptr one...i want to know How to find keys of communication and we can use a good conversation????
Martdiana Primasari 26.10.6.2.141
ReplyDeleteI have read your explanation and thank you for your explanation. from your explanation above, I feel it is not clear enough to me, because there are many sentences that make me confuse. It will be better if you use more effective language so it can be easy to understand.
I am still confuse about paralanguage. what is paralanguage, and what is the example of paralanguage? thank you ...............
Rahmad Pratama Hidayat
ReplyDelete26.10.6.2.177
Summaries in this chapter is quite clear and easy to understand. Because the chapter explains what we do everyday in our life to communicate. Thank you for your explanation.
raft titanium - titanium-arts.com
ReplyDelete› › titanium network surf freely › Product Products › titanium engagement rings Product Products, Tintina®, Tintina®, Tintina®, Tintina®, titanium dab tool Tintina®, titanium powder Tintina®, Tintina®, Tintina®, Tintina®, Tintina®, Tintina®, titanium curling iron Tintina®, Tintina®.