SHOW

SELAMAT DATANG | SEMOGA SITUS INI BISA BERMANFAAT DAN MENGINSPIRASI

Dropdown Menu

Tugas Kuliah: Sentence Meaning

Kelompok II
Nama: 
TIYAS NUR SEPTIANA 113221297
Fitri Mujahidah. 26.10.6.2.264
Ki hajar Yajid D 26.10.6.2.125
Listiya 
Vina 

/ SEMANTICS 7G
Review of Chapter 3 (The Dimensions of Meaning)

3.1 Reference and denotaion 
Referen (keterangan) dan Denotasi
Didalam bahasa pasti terdapat kata. Berikut adalah diagram yang menggambarkan mengenai teori tentang arti/makna oleh Odgen dan Richards (1923):
                                                                             Konsep



                                                           Kata                                    Objek

Odgen dan Richards menjelaskan bahwa hubungan kata dengan konsep adalah association (gabungan), hubungan konsep dengan objek adalah keteragan dan hubungan objek dengan kata adalah arti atau makna. Misalnya seperti kata pintu. Kata pintu tidak hanya mempunyai satu macam makna, tetapi banyak makna. Apakah pintu dorong, pintu lipat, pintu putar, dan sebagainya.
Perbedaan antara keterangan dan denotasi adalah jika reference (keterangan) bisa diartikan sebuah ungkapan, pernyataan, tanda atau lambang bahasa, sesuai dengan situasi dari penggunaan bahasa, termasuk apa yang dibayangkan/dipikirkan si pembicara. Denotasi adalah kemampuan sebuah kata untuk masuk/menyerap ungkapan bahasa. Masalah yang dihadapi mengenai arti atau makna kata adalah tidak semua kata bisa disatukan dengan bayangan/gambaran saja dan beberapa kata itu mempunyai nilai yang lebih.
- Konotasi
Dibawah ini terdapat beberapa contoh kalimat seperti:
1. Anjing ini adalah seekor Anjing Dalmation.
2. Anak saya mempunyai seekor anjing.
3. Beberapa anjing bertengkar memperebutkan sebuah tulang.
Bagaimanakah fakta sosial mengenai nilai seekor anjing? Hjelmslev (1971: 109-10) mengutarakan bahwa orang-orang Eskimo mendefinisikan anjing adalah binatang yang digunakan untuk menarik kereta, orang-orang Hindu mendifinisikan anjing adalah binatang yang bagus untuk disayangi dan orang-orang Eropa Barat serta Amerika mendifinisikan, hewan yang tugasnya berburu itu adalah anjing. Arti kata anjing itu tergantung tergantung sikap individu dan masyarakat mengartikan. Konotasi mengidentifikasi lebih ke aspek arti/makna.

3.2 KONOTASI
Sebuah kata “anjing” mempunyai makna denotasi, yang besar kemungkinan  kata tersebut bisa bermakna sebagai berikut :     
1 . Anjing  yang berarti sebuah Dalmatian
2 . Anak ku telah menemukan anjing 
3 . Beberapa anjing saling bertengkar berebut tulang .
Bagaimana tanggapanmu jika mendengar sebuah kata tentang anjing ? Bagaimana pula pandangan masyarakat tentang sebuah  kata “anjing” ? Hjlemslev ( 1971 : 109-10 ) menemukan bahwa di antara orang Eskimo anjing adalah hewan yang digunakan untuk menarik kereta luncur, para Parsees menganggap anjing adalah binatang yang  yang sakral (suci), penganut agama hindu menganggap anjing adalah  hama terbesar serta di Eropa Barat dan   Amerika menganggap  beberapa anggota spesies anjing masih diburu dan dirawat sedangkan yang lainnya anjing hanyalah  sebagai “ hewan peliharaan” . Hjlemslev juga   menambahkan bahwa dalam masyarakat tertentu daging anjing adalah makanan yang bisa dikonsumsi bagi orang yang sedang melakukan program diet tetapi  ada masyarakat lain yang berpendapat tidak demikian. Makna dari sebuah kata anjing  digologkan sebagai kata yang dianggap buruk oleh masyarakat, yang mana hal ini dilihat dari segi secara pragmatic. hal ini akan menjadi makna yang salah jika dipikir bahwa definisi murni biologis anjing adalah hewan yang menjijikkan.  Dan penggunaan kata “anjing” dalam suatu kalimat dimasyarakat dianggap sebagai perkataan kotor dan tidak sopan. adapun di lihat dari segi  makna konotasinya, baik segi afektif  maupun emosional, pemahaman kata “anjing” jelas tidak perlu sama terhadap apa yang dipahami oleh seseorang dan penggunaan (maksud) arti kata tersebut.
Makna denotasi  diidentifikasikan sebagai makna yang sebenarnya yang mana kebanyakan orang sependapat terhadap arti kata tersebut. Sedangkan Konotasi mengacu pada makna yang tidak sebenarnya, makna yang muncul karena pemahaman  emosional pribadi seseorang yang pada akhirnya membentuk sebuah makna kata. Makna konotasi umumnya bervariasi sesuai dengan pengalaman (pemahaman) individu tiap orang. tetapi  karena tiap orang memiliki pengalaman yang sama, maka kadang beberapa kata bias bermakna konotasi .
Bahasa adalah  symbol atau sarana untuk mengekspresikan perilaku. Misalkan saja sebuah  violin dan biola adalah alat music yang sama - rujukan dapat mengacu pada bentuk  yang sama  - tetapi ternayata viola dan biola tidak memiliki nama yang sama. violin dan biola  memiliki perbedaan pada makna konotasi . pemakaian kata “Violin” adalah istilah yang biasa dan sering dipakai sedangkan pemakaian kata biola  digunakan dalam hal yang berkaitan dengan lelucon atau untuk mengungkapkan kasih sayang serta kurangnya harga diri . Hubungan yang  agak mirip bias dilihat pada kata  “automobile” dan “car”, building dan  adifice , fire dan conflagration  dan sebagainya. Suatu kelompok anggota yang memiliki, atau dapat memiliki, keduanya sama-sama bermakna denotasi tetapi berbeda dalam situasi (suasana) saat kata tersebut  digunakan dan juga memiliki perbedaan dalam tingkat formalitas, gaya atau ' rasa' - konotasi . ( Kita juga perlu mencatat  bahwa kata car, building dan fire bermakna  denotasi lebih kuat  dari pada kata  automobile, edifice dan conflagration)
Sebuah Ekspresi biasanya membuat perilaku menjadi sangat lembut . Kita  pilih penggunaan kata untuk kemudian  digunakan pada kata yang lainnya. misalnya, kita dapat mengatakan bahwa “Linda kurus”  (Linda is thin, or slender, or svelte, or skinny). 

Latihan 3.1
1 . Bagaimanakah  kata-kata  berikut dalam setiap pasangannya  mempunyai makna konotasi?
Polisi, ahli negarawan berhati-hati, takut
pengacara, pokrol bambu ingin tahu, penasaran
penawar, penawar peka, sentuhan
2 . Ini mungkin tampak bahwa nama apapun akan tepat sebagai label untuk produk komersial asalkan mudah diingat .
Betapapun, sebuah perusahaan  memproduksi  untuk dijual maka perusahaan akan  membutuhkan  waktu banyak, bakat dan uang untuk memilih nama merek yang akan dipasarkan seperti juga memilih 'gambar' untuk mobil , kosmetik , deterjen  dan sebagainya. Tetapi,ternyata ketika memilih sebuah nama merk, perusahaan lebih memilih  kata yang bermakna konotasi daripada makna yang sebenarnya (denotasi).
Mengapa” ulat (caterpillar)” adalah nama yang dianggap bagus dan digunakan  untuk sebuah nama merk traktor bumi yang bergerak  dan kenapa bukan nama yang  digunakan  untuk mobil sport ? Bagaimana penilaianmu  terhadap nama-nama mobil olahraga berikut ? 
Butterfly Cheetah Dolphn Owl Rattler XLA
(Kupu-kupu Cheetah Dolphin Owl Rattler XLA)
Maukah Anda menyarankan kepada orang lain ?
Buatlah  contoh dari sebuah nama yang cocok untuk “colognepria” ( yang tentu saja tidak pernah disebut parfum ) 

3.3 HUBUNGAN SENSE (ANTAR KATA)

Sense relation adalah Hubungan antar kata yang mempunyai lebih dari makna denotasi dan konotasi. Makna dari sebuah kata tergantung pada hubungan antara kata yang satu dengan kata yang lainnya, hal ini dipandang dari segi aspek rasional. Leksem tidak hanya memiliki sebuah arti saja, akan tetapi juga memberikan makna dari ucapan seseorang sesuai dengan situasi dimana sebuah  “kata” tersebut diucapkan oleh orang tersebut. Adapun makna merupakan sebuah leksem karena mempunyai hubungan antar sense (kata) pada leksem tersebut. Contoh hubungan antar leksem dapat kita lihat pada kata melakukan atau tidak melakukan, pergi bersama-sama yang kesemua kata-kata tersebut mempunyai makna. Contoh saja sebuah kalimat yang masuk akal yaitu “John telah berjalan (John walked) dan sebuah “sense” kata “satu jam yang lalu (an hour elapsed) . dari kalimat-kalimat tersebut akan tidak masuk akal jika dikatakan “John telah berjalan atau satu jam yang lalu” (John elapsed or An hour walked). Dengan demikian kalimat pertama maksudnya John berjalan pada waktu tadi(waktu yang telah berlalu) yaitu antara kata John dan Jam jadi satu . Sedangkan kalimat kedua maksudnya kata “satu jam yang lalu” adalah waktu yang telah terlewati tetapi tidak diikuti  dengan kata” john’ (antara kata “jam yang lalu dan John berdiri sendiri). 
Contoh lainnya yaitu : 
a. Perpustakaan adalah tempat sekumpulan buku-buku (Proffesor jones memiliki perpustakaan yang agak besar)
b. Bangunan sebuah rumah adalah tempat sekumpulan buku-buku (perpustakaan berada disebelah sudut kota Wilson dan Jalan Adam)
Beberapa  kata kerja dalam bahasa inggris dapat digunakan menjadi 2 cara yang berbeda yaitu berbeda gramatikalnya dan berbeda maknanya, misalkan : 
1. Sebuah jendela  rusak (A window broke)
2. Tom memecahkan jendela (Tom broke a window)
Maksud dari kalimat pertama dan kedua yaitu objeknya sama-sama pada jendela. Tetapi pada kalimat pertama kata kerjanya  kata “pecah (broke)” maksudnya menjadi pecah.dan kalimat kedua “pecahnya jendela ada penyebabnya yaitu si Tom yang memecahkan. Dengan demikian jika kamu menemukan beberapa benda yang belum pernah kamu lihat sebelumnya, pasti kamu akan bertanya-tanya tentang asal-usul benda tersebut, hingga kamu menjadi merasa penasaran. Sebuah istilah yang sama dapat pula digunakan untuk menyebut perasaan subjektifmu dan apa tujuan akan adanya benda tersebut yaitu antara orang yang merasa penasaran dan benda atau objek yang membuat penasaran. 
Seorang hakim membuat keputusan dari sebuah pilihan, hakim adalah orang yang sewenang-wenang”. Maksud kata “sewenang-wenang” dibagi menjadi 2 yaitu hakim yang cenderung membuat keputusan berdasarkan kemauan pribadi dan hakim yang membuat keputusan berdasarkan pilihan pribadi daripada keputusan musyawarah. Maka dari kedua kata tersebut mengandung makna bahwa Leksem tidak hanya “mengandung” makna sempit saja melainkan juga menambahkan makna yang lebih luas pada sebuah kalimat. 
Contoh yang lainnya frase “bahagia (happy)”
1. Seoranga anak bahagia (a happy child) , keluarga bahagia (a happy family)
2. Suatu kebetulan yang menyenangkan ( a happy accident) , pengalaman yang bahagia(a happy experience)
3. Sebuah cerita bahagia (a happy story) , laporan bahagia (a happy report)
Kalimat pertama, kata “bahagia” jika digabungkan dengan kata-kata yang lain hingga menjadi kalimat bermakna “orang yang menikmati kebahagiaan”. Kalimat kedua pada kata”bahagia jika digabungkan dengan kata  “accident” dan experience” (pengalaman) bermakna membuat suau kebahagiaan (menjadi bahagia karena sesuatu hal). Sedangkan pada kalimat ketiga, kata “bahagia” jika digabungkan dengan  “story dan report bermakna suatu kejadian atau event yang berisi tentang hal yang membahagiakan. Jadi setiap kata-kata diatas mempunyai makna dan setiap makna berhubungan dengan bahasa, misalkan seperti  kata “pintu (door)”dapat bermakna bermacam-macam sesuai dengan konteks dan situasi penggunaan kata “pintu (door)” tersebut. 
Makna leksem adalah bagian yang berhubungan didalam  leksem tersebut dengan leksem lainnya dalam suatu bahasa. Bias kita lihat pada dua jenis hubungan yang pertam. Ada hubungan antara leksem satu dengan leksem yang lainnya yang keduanya mempunyai frase atau kalimat yang sama, misalkan kata “sewenang-wenang” arbitrarinya dapat disambungkan dengan kata “hakim”. Kata “bahagia (happy)” dengan “anak atau accident”, duduk dengan kursi, membaca dengan buku dan sebagainya. Dari kata-kata diatas ada hubungan sintagmatik yaitu hubungan saling antar 2 kata atau lebih yang terjadi secara berurutan. Dengan demikian setiap kata-kata yang digabungkan dengan kata yang lain akan membentuk suatu arti atau makna baru suatu kalimat.  
Jenis yang lainnya adalah hubungan konstrastif, misalkan saja ada yang mengatakan “hakim adalah sewenang-wenang”, padahal ada juga yang mengatakan  hakim yang selalu berhati-hati, tapi ada yang ceroboh, pemarah dan sebagainya. Dengan penilaian seseorang yang berbeda-beda tntang hakim inilah yang disebut dengan hubungan paradigmatik atau hubungan pilihan.
Karena kita terbiasa dengan system menulis dari kiri ke kanan. Kita mungkin berfikir bahwa hubungan sintagmatik adalah sebagai hubungan yang horizontal dan vertical. Contohnya sebuah ungkapan seperti buku dan majalah, hakim dan sewenang-wenang, membaca dan menulis. Yang kesemuanya ditempatkan pada laksem yang paradigmatik yang terkait dalam hubungan sintagmatik.
Saat masih masa anak-anak, kita belajar kosa kata pertama melalui tindakan dan karakteristik serta kita belajar menyamaratakan makna denotasi, kemudian perlahan-lahan baru kita belajar pada anggota (masyarakat) lain yang berhubungan dengan logat bahasa, serta bisa juga belajar dari pengalaman pribadi  baik tentang hal yang tidak menyenangkan yang disebut dengan konotasi. Setelah itu baru kita memperoleh pengalaman implicit tentang bagaimana leksem dapat berhubungan dengan leksem lainnya. Pengetahuan implicit kita tentang hubungan sintagmatik berguna untuk memperbaiki tentang  apa yang kita lihat dan dengar serta  apa yang kita pikirkan. 
LATIHAN 3.2
Kata kerja “memanggang (bake)” biasanya diikuti dengan frase nomina (noun phrase) yang mengacu tentang  beberapa  makanan ( roti , kacang , ham , dll) . Atau tanah liat ( batu bata , tembikar , dll) . Setiap kata kerja di bawah merujuk pada “ungkapan penunjuk (referring expression)" ekspresi yang dapat terjadi sebagai objek . Nama satu atau dua kata benda yang dapat terjadi dalam objek .
1. Bounce (melambungkan)
2. Brandish (mengayunkan)
3. Brew (buatan)
4. Coil (gulungan)
5. Flash
6. Furl (menggulungkan)
7. Shrug (mengangkat bahu)
8. Untagle (menguraikan) 
Apa sebuah leksem tergantung pada apa yang terjadi dengan dan juga apa Constrast dengan hal tersebut. Apakah warna merah kontras (cocok) dengan kata yang ada disampingnya?
1. A red apple (Sebuah apel merah)
2. Red hair (rambut merah)
3. A red traffic light (Sebuah lampu lalu lintas warna merah)
4. Red wine (anggur merah)

3.4 Lexical and Grammatical meaning 
Lexical adalah makna asli dari sebuah kata yang dimana ketika diucapkan orang yang diajak bicara langsung paham.
Contoh: anjing menggonggong 
Kata anjing itu sendiri berarti sebuah hewan. Dan kata menggonggong sendiri merupakan aktifitas yang dilakukan oleh anjing.
Setiap bahasa mempunyai sistem grammatical yang berbeda-beda, kita dapat mengetahuinya ketika kita melihat konteks kalimat tersebut. 
 Contoh:
Anjing menggonggong   <->  apakah anjing itu pernah menggonggong 

3.5 Morphem
Morphem adalah bagian terkecil dari kata yang mempunyai makna.
Ada dua bagian dari morphem yaitu free morpheme, dan bound morpheme 
1. Free morphem adalah morphem yang bebas, yang bisa berdiri sendiri, berbentuk kata dasar.
Contoh: makan 
Saya makan roti
2. Bound morphem adalah morphem yang terikat, yang apabila tidak sambung tidak mempunyai 
makna (imbuhan) dan tidak bisa beridiri sendiri.
Contoh: makanan (makan+an) 
Makanan itu sudah basi
3.6 Homonymy and polysemy
1. Homonymy mengacu pada dua atau lebih konsep yang berbeda dari berbagi nama yang sama. Ada yang tulisan berbeda tetapi dalam pengucapan sama. Contoh: plane=terbang dengan plain=jelas. Terkadang sama tulisan sama pengucapan tetapi beda makna. Contoh: kata Bank merupakan institusi keuangan yang berkaitan dengan uang dengan Bank the edge of a stream yang berarti jurang. Atau seperti contoh Armada : semua kapal angkatan laut suatu negara , misalnya , armada Yunani menghilang di balik gunung besar. Armada: sejumlah jalan kendaraan, kapal, atau pesawat udara yang dimiliki, bekerja, atau dikelola sebagai satu unit, biasanya oleh perusahaan misalnya komersial, perusahaan baru memiliki armada besar kendaraandinas.
2. Polysemy
Polisemi adalah adanya beberapa arti untuk kata atau frase tunggal. Dengan kata lain adalah kapasitas untuk kata, frase.
Contoh:
Aku pergi berjalan-jalan pagi ini.
Kami pergi berjalan-jalan hari Minggu lalu.
3.7 ambiguitas leksikal
 Homonim bisa menjadi posisi yang sama dalam pengucapan, contohnya adalah ambiguitas leksikal , misalnya, " Aku sedang dalam perjalanan ke bank . " Tentu saja , ambiguitas tidak mungkin dipertahankan dalam wacana lagi . Sebuah ucapan berikut , misalnya, kemungkinan akan membawa informasi tentang despositing atau menarik uang , di tangan , atau , di sisi lain , memancing atau berperahu . Cukup sering homonim milik kategori leksikal yang berbeda, karena itu tidak menimbulkan ambiguitas . Misalnya , dilihat adalah bentuk dari kata kerja melihat, kaki adalah kata benda prular dengan mengacu feat beton merupakan kata benda tunggal.
Ambiguitas accurs juga   memiliki bentuk linguistik yang  artinya harfiah dan rasa figuratife .
9. Kerangka sceleton 
Skeleton dapat diartikan menjadi suatu peristiwa yang bersifat khusus. ' Dengan arti ini kerangka dalam skeleton adalah leksem tunggal, dengan ' literal ' artinya itu adalah frase.
3.8 Arti kalimat
Kita berkomunikasi dengan ucapan, dan setiap ucapan adalah turunan dari kalimat. Kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap, dalam tulisan latin, kalimat adalah sebuah kata atau kumpulan kata yang di awali dengan huruf kapital dan di akhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), dan tanda seru (!),termasuk di dalam kalimat ada juga tanda koma (,), titik dua (:), titik koma (;), tanda pisah (-),tanda sambung (-) dan tanda sepasi.Makna kalimat itu ada dua titik yang harus diketahui. yang pertama, kalimat berasal dari makna leksem yang artinya penyusunnya (kerangka) dan makna gramatikal yang terkandung di dalam kalimat tersebut. Jadi kita harus faham apa  makna leksikal dan gramatikal yang diungkapkan dalam sebuah kalimat, Kita tahu arti dari kalimat dan sebaliknya. Kedua kalimat yang mengandung pernyataan.
10 Albet Thompson membuka pabrik tepung pertama di Waterton .
Kita tidak tahu apakah kalimat ini benar atau tidak , tapi kita tidak  tahu  jika itu  memang benar , harus ada ( pada tempat itu ) yang bernama Albert Thompson dan tinggal di Waterton ( prasangka ) , bahwa Albert Thompson memiliki pabrik tepung, dan tidak ada pabrik terigu di Waterton sebelum Albert Thomposon membuka pabrik nya ( entailments ). Kita tahu bahwa jika kalimat ini benar , kalimat Albert Thompsom tidak membuka pabrik tepung pertama di Waterton adalah palsu ( kontradiksi ) .
Kebenaran semantik bersyarat didasarkan pada gagasan bahwa makna inti kalimat apapun ( pernyataan apapun ) itu adalah kondisi kebenaran . Setiap pembicara bahasa mengetahui kondisi ini . Jika kalimat benar ( palsu ) , apa kalimat lain , mengungkapkan sebagian sama , kondisi sebagian berbeda , dapat dinilai oleh kalimat ini? Pendapat seseorang itu berbeda-beda, atau tidak memalsukan kalimat lain, atau tidak ada hubungan kebenaran ? Hal-hal kebenaran dan logika yang lebih penting dalam kebenaran semantik bersyarat dari pada makna leksem per se . Bab 5 akan di bahasi tentang kebenaran semantik bersyarat .
Kami belum selesai dengan dimensi makna . Seringkali kita memperoleh arti lebih dari apa yang kita dengar atau membaca dari pada apa yang sebenarnya dalam pesan . Mungkin ini disebabkan oleh intitution kita miliki atau fakta bahwa pembicara atau penulis menyimpulkan sesuatu mengisyaratkan makna lanjut . Dalam semantik kita tidak mempelajari pada intutions atau petunjuk kita dalam mempelajari suatu kasus ketika bahasa yang diungkapkan, berimplikasi makna tambahan yang menyisipkan tambahan di suatu kalimat tersebut . Mari kita lihat beberapa contoh .
11 . Satu kali terdiri dari enam siswa dari Felman College.
Kita mengatakan bahwa kalimat ini merupakan ucapan yang merupakan bagian dari wacana yang lebih luas. Kita memahami apa artinya meskipun kita tidak terbiasa dengan Felman College ( jika entitas tersebut ada ) karena kita tahu makna leksikal dan gramatikal komponen dan kita dapat menyimpulkan bahwa Felman Universitas sebuah nama entitas yang mirip dengan beberapa yang kita ketahui. Dan kita dapat menyimpulkan bahwa discouse luas berisi informasi tersebut setidaknya satu bentuk lainnya. Apakah ini dalam arti tim leksem ? Adalah tim yang terdiri dari orang-orang yang selalu dalam persaingan dengan tim lain atau tim lainnya ? Apakah kesimpulan kita berasal dari fakta bahwa salah satu tim paradigmatis terkait dengan tim kedua , tim lain , dan sebagainya? Selanjutnya, kita bandingkan :
12 . Satu tim terdiri dari enam siswa dari Felman College.
Kalimat 11 dan 12 mengatakan hal yang sama tentang komposisi tim tapi lebih informatif memiliki lebih makna tentang siswa dari Felman College. Dari 11 kita dapat menyimpulkan bahwa setidaknya ada enam siswa dari Felman College. Kalimat 12 mengatakan bahwa hanya ada enam siswa dari Felman College.
Kita bisa mengambil implikasi dalam Bab 11 .





Related Articles:

6 comments:

  1. Muazaroh Asfari Saniyah (26.10.6.2.151) 7G

    For the 2nd group, thanks for your explanation.
    I think, your resume is clear enough. That's good.

    Then,let me give you the other opinion about denotation and connotation.
    According to Ray and Kate (1998) Denotation refers to the literal meaning of a word, the "dictionary definition. Connotation, on the other hand, refers to the associations that are connected to a certain word or the emotional suggestions related to that word.

    So, in bahasa, denotation is "makna sebenarnya" and connotation is "makna tidak sebenarnya".
    I understand about it.

    But, in your resume, I still confuse about this sentence.

    "9. Kerangka sceleton
    Skeleton dapat diartikan menjadi suatu peristiwa yang bersifat khusus. ' Dengan arti ini kerangka dalam skeleton adalah leksem tunggal, dengan ' literal ' artinya itu adalah frase."

    It's better for you to make it clear.
    Thanks

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Hello Friends...Thanks for the explanation of the second group about your material "The Dimensions of Meaning".
    I think, your explanation is good enough.

    I just give you the other opinion about Homonymy and Polysemy.
    Polysemy simply means many meanings, so one word has several definitions and grammatical functions. I think, the example of Polysemy: A word like "walk" is polysemous: She "walks" the tower (to haunt a place as a ghost).; The workers threatened to "walk" (to go on strike).; "Walk" with God! (to live your life in a particular way)
    Homonymy is a related concept broken into two parts: homophones and homographs. Homophones are words that have the same pronunciation, whether or not they are spelled alike. Homographs are words that have the same spelling, but may or may not be pronounced alike. Homonyms are both homophones and homographs, i.e. words that are spelled and pronounced alike, but with different meanings. It is important to learn the different spellings, pronunciations and meanings of words in the beginning stage of language learning or you could say something you don’t mean or understand something to be what it is not.
    I think, the example of Homonyms, Homophones, & Homographs: buy - purchase; by - near, through; bye - goodbye.

    That's all my comment, Thanks...:-)
    Ika Istiana Dewi/7G (26.10.6.2.110)

    ReplyDelete
  4. Thanks for your explanation above. I think it is clear enough.
    I just give another opinion about lexeme, lexical and grammatical meaning.
    - Lexeme is the fundamental unit of the lexicon of a language. Find, finds, found, and finding are forms of the English lexeme find.
    - Lexical meaning is the meaning of the base (as the word play) in a paradigm (as plays, played, playing).
    - Grammatical meaning is the part of meaning that varies from one inflectional form to another (as from plays to played to playing), depends on its role in a sentence.
    That's all for my comment.
    Thanks...

    Esty Maharani (26.10.6.2.089) 7G

    ReplyDelete
  5. Thanks for 2nd group who has explained the material above.
    Actually, your explanation is good enough.

    I think the explanation of material not too difficult to understand, but I get a little difficulty in understanding the material about sense relation. May be you can give the main point of that material.

    Thanks before...

    Fitria Hida Nur R (26.10.6.2.098)

    ReplyDelete
  6. Thanks to second group about your explanation,,,,
    I think that your explanation about sentence meaning is almost clear, but I get a little difficulty to understand about the Skeleton. I need more explanation about it. Please share to me!
    Thank you^_^

    By_Nia Amaliah (113221222)

    ReplyDelete