SHOW

SELAMAT DATANG | SEMOGA SITUS INI BISA BERMANFAAT DAN MENGINSPIRASI

Dropdown Menu

Tugas Kuliah: PRAGMATICS AND LINGUISTIC SIGN

KELOMPOK 1
ANGGOTA:
1. KHOYINUL ASROR (26.10.6.2.123)
2. LINA ATIKA (26.10.6.2.134)
3. NOOR HANIF FAUZIAH (26.10.6.2.166)
4. TRI WULANDARI (113221301)

2.1 PRAGMATIK
A. Pengertian
Pragmatik adalah suatu bahasan umum mengenai bagaimana caranya konteks mempengaruhi pembicara untuk bertutur dalam menafsirkan kalimat atau menelaah makna yang berkaitan dengan situasi ujaran. Pragmatik bersifat terikat dengan konteks (dependent context).

B. Contoh
1. " Kapan terakhir kali Anda melihat adikku ? "
 Ada banyak jawaban yang tepat
" Sekitar tengah hari , "
" Selasa lalu , "
" Saya pikir itu pada tanggal pertama,
" dan seterusnya –
tetapi pada kesempatan (konteks) tertentu hanya satu jawaban ( atau parafrase nya ) sudah benar .
Apa yang benar dalam contoh tertentu , kita dapat mengatakan , pragmatis
sesuai.
2. Di sebuah ruang kelas, Dewi duduk di deretan kursi belakang. Lalu, ia berkata kepada gurunya, “Pak, maaf saya mau ke belakang.”
Keterangan
Kata yang dicetak miring itu ‘belakang’ secara semantik berarti lawan dari depan, berarti kalau dikaji secara semantik, Dewi hendak ke belakang. Akan tetapi, kalau kita lihat konteksnya, Dewi sudah duduk di deretan paling belakang. Tentu saja tidak mungkin makna ‘belakang’ yang diartikan secara semantik yang dimaksud Dewi.
Kajian pragmatiknya di mana dalam pragmatik ini dilibatkan yang namanya “konteks”. Konteksnya yaitu keadaan Dewi yang sudah duduk di belakang, sehingga tidak mungkin ia minta izin untuk ke belakang lagi (kita gunakan logika). Biasanya, orang minta izin ke belakang untuk keperluan sesuatu, seperti pergi ke toilet atau tempat lainnya. Nah, kalau yang ini masuk akal kan?
Jadi, makna kata ‘belakang’ dalam kalimat di atas tidak dapat dijelaskan secara semantik, hanya bisa dijelaskan secara pragmatik. Maka dari itulah dinyatakan bahwa kajian makna pragmatik berada di luar jangkauan semantik.
Pada contoh tersebut, ketika makna kata ‘belakang’ dikaji secara semantik, ia tidak memperhatikan konteksnya bagaimana (independent context), ia hanya dikaji berdasarkan makna yang terdapat dalam kamus. Namun, ketika kata ‘belakang’ dikaji dengan pragmatik, konteks siapa yang berbicara, kepada siapa orang itu berbicara, bagaimana keadaan si pembicara, kapan, di mana, dan apa tujuannya ini sangat diperhatikan, sehingga maksud si pembicara dapat dimengerti oleh orang-orang di sekitarnya.
2.2 Natural and Conventional Sign (Ciri-ciri alami dan biasa)
Bahasa adalah suatu system dari symbol untuk berkomunikasi, symbol itu bisa berupa suara, tulisan, atau bahasa isyarat.
Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi antar sesama dalam lingkup social, bahasa komunitas, dan bahasa inggris komunitas untuk saat tertentu.
Bahasa adalah sistim kompleks dari symbol atau tanda. Ini bermanfaatu ntuk mempertimbangkan tanda-tanda lain yang kita tahu dan bagaimana kita menanggapi tanda tersebut. Sedangkan jejak adalah tanda-tanda yang alami/natural.
Dikehidupan yang modern ini, tak banyak berkonsentrasi denan tanda-tanda alami dan tanda biasa/adat. Dengan pendengaran dan penglihatan maka orang akan mempunyai kreasi untuk mengirim pesan secara rutin terhadap seseorang. Tanda-tanda penglihatan hanya sebagai perubah. Manusia tidak hanya menciptakan satu tanda tetapi menciptakan system dari symbol. Ditemukan banyak lampu merah diperempatan jalan kota adalah contoh yang baik dari suatu system.
Sedangkan yang tidak disukai dari tanda-tanda natural adalah tanda pengirim yang dimiliki manusia seperti penerima. Itu berrbeda karena salah satu dari itu memiliki msksud dan interpretasi.
Pemberian informasi memiliki 3 hal:
1. Pemahaman
Tanda dan pengamat berbagai hubungan kata tempat dan waktu yang menjadi tanda menarik untuk diamati. Robinson Crusoe menggunakan satu contoh yaitu: berjalan dimana jejak kaki itu berada disesudahnya, lihat petunjuk disebelah kanan, ketika disana cukup terang untuk jarak penglihatan, dan sebelum jejak terhapuskan oleh hujan, angin, air gelombang atau berpindah karena mahluk lain.
2. Pengenalan
Setiap penglihatan adalah pengalaman yang unik. Kami mengakui adanya gejala yang kita padukan dengan sebelum adanya pengalaman.didalam ingatan kita. Jika kalian mengamati tanda dan mendapat suatu arti dari itu, kamu harus mempunyai tanda yang mirip dengan tanda sebelumnya
3. Penerjemahan
Terjemahan yang berdiri sendiri. Terjemahan dari setiap tanda, tergantung dari setiap konteks yang kita amati. Reaksi Crusoe terhadap  jejak dalam hidupnya.
Tanda yang memiliki perbedaan arti dikonteks yang berbeda. Peluit seorang polisi lalulintas, peluit penjaga hotel memanggil taxi. Kedua kalimat ini mempunyai perbedaan maksud dan arti yang berbeda.

2.3 LINGUISTIC SIGN
A. Pengertian
Linguistic sign adalah tanda untuk menyampaikan suatu informasi sehingga bersifat komunikatif.

B. Hal-hal yang mempengarui komunikasi dalam berbahasa
1. Terlalu banyak bising dalam lingkungan
2. Jarak antara pembicara dan pendengar
3. Kurang kerasnya suara pembicara
4. Kurangnya sinyal atau koneksi jika pesan disampaikan melalui telephon, pesan radio atau kurangnya perhatian oleh pendengar.
C. Beberapa hal yag perlu diketahui dalam berkomunikasi
1. Pembicara & pendengar menggunakan kosa kata yang sama:
a. Mereka mengguakan kata-kata dan kalimat yang sama
b. Mereka mempunyai pengucapanatau dialek yang sama
c. Mereka mempunyai cara yang sama untuk memilih kata dalam membentuk sebuah kalimat
2. Pendengar tidak hanya mendengarkan apa yang dikatakan oleh pembicara saja, namun juga harus memahami apa yang dikatakan oleh pembicara.
3. Pendengar tidak hanya memahami isi dari apa yang dikatakan oleh pembicara, akan tetapi juga harus memahami konteks pembicaraan, apakah si pembicara sedang bercanda, serius, atau menyindir.

2.4 Utterance and Sentence (ungkapan dan kalimat)
Potongan-potongan bahasa mempunyai makna yang berbeda-beda pada konteks yang berbeda. Contohnya: ungkapan “saya lapar” bisa bermakna berbeda ketika digunakan dalam konteks yang berbeda. Seorang pengemis yang belum makan seharian mengatakan “saya lapar”; seorang anak yang ingin menunda waktu tidurnya, mengatakan “saya lapar”; seorang laki-laki muda yang berkeinginan untuk mengenal lebih dekat dengan teman kerjanya dan bermaksud untuk mengajaknya makan malam mengawali pernyataanya dengan ungkapan “saya lapar.” Ketiga kejadian tersebut secara jelas mempunyai kesamaan dan juga perbedaan: ketiga kejadian tersebut menunjukan maksud yang berbeda dan besar kemungkinan untuk diartikan secara berbeda, karena perbedaan subyek dan situasi.
Ketiga kejadian yang telah di jelaskan diatas berisi ungkapan yang berbeda, dan ungkapan tersebut ditulis dengan tanda petik: “saya lapar.” Setiap ungkapan berisi kalimat yang sama, yang ditulis dengan huruf miring: saya lapar. Sebuah ungkapan adalah act of speech or writing; itu adalah sebuah kejadian yang spesifik, pada tempat dan saat tertentu dan yang melibatkan setidaknya satu orang, seseorang yang mengatakan ungkapan tersebut, tetapi biasanya lebih dari satu orang. Sebuah ungkapan hanya terjadi satu kali; sebuah ungkapan verbal hanya berlaku untuk waktu singkat kecuali ungkapan tersebut direkam dengan menggunakan alat elektronik. Lain halnya dengan ungkapan tertulis. Ungkapan tertulis berlaku untuk waktu yang lebih lama daripada ungkapan verbal.
Sebaliknya, kalimat hanyalah rangkaian kata-kata dalam susunan atau urutan tertentu yang mempunyai makna. Pada ilustrasi diatas, terdapat tiga ungkapan yang berisi kalimat  yang bermakna, dan setiap ungkapan mempunyai tambahan satu atau beberapa makna dikarenakan oleh keadaan dimana ungkapan itu terjadi. Arti dari sebuah kalimat ditentukan oleh bahasa, sesuatu yang dimengerti oleh semua orang yang telah belajar untuk menggunakan bahasa tersebut. Itu adalah arti dari setiap kata dan arti dari susunan kalimatnya (syntax construction).
Arti dari sebuah ungkapan adalah arti dari kalimat ditambah arti dari keadaan sekitar; waktu dan tempat, orang yang terlibat, latar belakang mereka, hubungan mereka satu sama lain, dan apa yang mereka tahu tentang satu sama lain. Keadaan sekitar ini disebut dengan physical-social context dari sebuah ungkapan.
Kenapa kalimat dan ungkapan perlu dibedakan? Karena hal ini penting untuk mengetahui makna apa yang ingin disampaikan kepada kita lewat bahasa dan makna yang kita dapatkan dari konteks dimana bahasa itu digunakan. Hal ini penting untuk membedakan antara arti linguistik (linguistic meaning), apa yang ingin disampaikan dengan bahasa tertentu, dan makna ungkapan (utterance meaning), apa yang dimaksudkan oleh seseorang dengan mengatakan sesuatu di tempat tertentu, waktu tertentu, dan kepada seseorang yang lain.
Sebuah ungkapan biasanya termasuk kedalam bagian percakapan (discourse) yang lebih luas – sebuah percakapan, perkuliahan formal, puisi, cerpen,surat bisnis, atau surat cinta, dll. Percakapan verbal (spoken discourse) adalah act of speech yang terjadi di sebuah tempat tertentu dan selama periode tertentu. Percakapan tertulis (written discourse) adalah rekaman dari sesuatu yang telah diucapkan, atau kemungkinan diciptakan untuk tujuan tertentu. Contohnya sesuatu yang akan ditampilkan di depan publik: drama atau pidato. Ataupun belum pernah diucapkan atau dimaksudkan untuk diucapkan, seperti artikel dan buku. Konteks linguistik (linguistic context) dari sebuah ungkapan bisa mempunyai makna yang berbeda, seperti halnya pada konteks sosial (social context).
Implicature adalah sebuah jembatan yang dibangun oleh pendengar (atau pembaca) untuk menghubungkan satu ungkapam dengan beberapa ungkapan sebelumnya, dan biasanya pendengar atau pembaca membuat hubungan ini secara tidak sadar. Contohnya: A mengatakan kepada B, bahwa tempat dimana mereka sedang berada pada saat melakukan percakapan, dulunya berdiri bangunan bioskop Stanwick.
A: “Disinilah bioskop Stanwick dulunya berdiri. Panggungnya berada disebelah sini, dan lobinya berada disana.”
Kemungkinan si A belum menyampaikan secara detail tentang bioskop Stanwick kepada si B.
Sedangkan si B belum paham tentang bioskop Stanwick. Tetapi secara tidak langsung si B menyimpulkan bahwa bioskop Stanwick itu mempunyai lobby dan panggung di dalamnya.
2.5 PROSODY (persajakan)
Saat kita berbicara kita menyertakan tanda kutip atau dicetak miring dalam pengucapan, untuk membedakan dari kata yang lainnya. Maka dalam berkomunikasi tidak hanya melalui apa yang dikatakan tetapi juga melalui cara pengucapannya.
Kita menghasilkan semua ucapan dengan intonasi: melalui berubahnya kecepatan pada pita suara didalam tenggorokan, getaran yang menghasilkan titi nada yang tinggi dan rendah. Berubahnya titi nada dalam satu suku kata yang menonjol dinamakan aksen. Intonasi dan aksen yang dihasilkan secara bersamaan akan membentuk prosody (persajakan), bagian kata yang diucapkan lebih menonjol dari kata yang lain, berarti kata tersebut memiliki makna atau maksud tertentu.
Dalam sekelompok kata yang memiliki  suku kata yang lebih menonjol penekanannya akan selalu lebih ditekankan kembali dalam pengucapannya supaya dapat diketahui maknanya. Contoh: “I’d never say THAT” dengan satu penekanan pada kata “THAT” dan “I/would NEVer/ say THAT” dengan tiga penekanan pada kata “I, NEVer, dan THAT”.
Intonasi akan tercapai apabila ada getaran pada pita suara. Frekuensi getaran yang lebih besar akan menghasilkan titi nada yang tinggi. Intonasi pada titit nada yang berubah terjadi pada macam-macam penempatan dalam pengucapan. Pada umumnya, getaran pita suara melambat saat si pembicara akan berhenti berbicara serta akan menaik pada saat akhir ucapan.
Allan (1986: Bab 5) mendefinisikan, sebuah penurunan nada bicara akan mempengaruhi kepercayaan diri si pembicara dalam menyampaikan sesuatu. Dan sebuah kenaikan nada bicara akan lebih diorientasikan terhadap apa yang akan dibicarakan.
Penjelasan pada intonasi menjadi sangat kompleks, dengan adanya perbedaan antara “short falls dan long falls” serta “short rises dan long rises”, dapat dideskripsikan dalam bentuk yang berbeda, rangkaian yang berbeda seperti tinggi dan rendahnya penekanan pada  pita suara.
Beberapa perbedaan yang sering terjadi dengan intonasi dalam pengucapan yang memiliki persamaan dalam ucapan.
1. Statement (pernyataan)  vs Question (pertanyaan)
 (fall vs rise)
(fall) Yes. (rise) Yes? (fall) This is the place. (rise) This is the place?
Dengan nada yang rendah kata “Yes” adalah sebuah jawaban dari pertanyaan, dan “This is the place” adalah pernyataan, statement yang diucapkan dengan nada rendah. Sedangkan Question diucapkan dengan nada tinggi karena untuk mencari tahu informasi dari lawan bicaranya.
2. Information sought (meminta informasi) vs repetition requested (meminta pengulangan)
(fall vs rise)
(rise) When? (rise) Where? (fall) When? (fall) Where?
Dengan kata “When? dan Where?” yang meninggi, si pembicara meminta untuk mengulang informasi yang telah diucapkan tersebut. Dan dengan nada rendah untuk menanyakan suatu informasi yang belum diucapkan.
3. Parallel structure (persamaan susunan) vs antithesis (lawan kata)
(fall vs fall and rise)
This is my sister, (fall) Ellen.
This is my (fall) sister, (rise) Ellen.
Sister dan Ellen memiliki nada yang sama, yaitu rendah pada kata “sister” dan long fall pada kata “Ellen”, persamaannya adala memiliki dua spesifikasi, sama-sama menunjukkan bahwa Ellen adalah nama adik dari si pembicara. Kemudian fall pada kata “sister” dan long fall dan short rise pada kata “Ellen” adalah sebuah nama pada lawan bicara si speaker.

4. Open question (pertanyaan pembuka ) vs alternative question (pertanyaan tambahan)
(rise vs rise, fall)
Do you have a (rise) pencil or a pen?
Do you have a (rise) pensil or a (fall) pen?
Pada open question memiliki nada tinggi, yang menunjuk pada pertanyaan yang harus dijawab “Ya atau Tidak”. Tetapi dalam alternative question memiliki kenaikan nada pada awal kata lalu mengalami penurunan nada pada kata yang kedua.
5. Full statement (pernyataan tanpa syarat) vs reservation (pernyataan bersyarat)
 (fall vs fall-rise)
(fall) That’s true.
That’s (fall-rise) true.
Kata yang diucapkan dengan nada rendah menunjukkan persetujuan. Tetapi kata yang diucapkan dengan nada fall-rise, menunjukkan persetujuan yang menggunakan syarat.
Intonasi memiliki peran yang berbeda pada suatu makna, karena intonasi merupakan salah satu bagian pokok yang paling penting dalam berkomunikasi.
2.6 Non Verbal Communication (komunikasi non lisan)
Bunyi dari apa yang kita bicarakan kepada orang lain meskipun secara lisan dan persajakan (gabungan dari intonasi dan logat) dari ungkapan, kami dapat berkomunikasi secara langsung, mengirimkan sedikit pesan untuk orang lain dengan artian dapat terdengar dan tampak tanda yang tak ada hal dari bahasa.
Kemudian disisi lain, juga menggunakan suara sebagai bagian dari suatu ungkapan yang tidak dapat mempertimbangkan salah satu tanda-tanda atau bagian dari bahasa, termasuk tertawa, tersenyum, menangis (yang tidak termasuk ungkapan), bisikan, teriakan, dengungan, dan semacamnya merupakan suara tetapi bukan bunyi/lisan. Sedangkan semua yang menggunakan suara disebut paralanguage.
Sedangkan gesture disini sebagai tanda yang mempunyai standard dan mempunyai bagian yang dapat dilihat, yang mungkin dapat terjadi afek bagi pengamat dan merupakan arti dari pesan bahasa.
Penggabungan paralanguage dan gesture dapat memadukan sesuatu tentang suara hati seseorang seperti orang yang sedang marah, bosan/jenuh, gerogi, gembira, karena suatu hal dan seorang pemain film untuk mendapatkan penghargaan sebagai hasil dari apa yang telah diperankannya. Tapi setiap pemain film pasti berusaha menjadi yang paling beda.
Sisi lain adalah perbandingan baju, model rambut, alat kecantikan, perawatan rambut, dan apa yang berhubungan dengan itu sehingga mempunyai efek terhadap suatu yang lain antara disengaja ataupun tudak. Apakah kita sedang duduk dilantai ataukah dikursi dengan menyilangkan kedua pergelangan kakinya sampai kelutut, ini dapat tercerminkan dari latar belakang kebudayaan seseorang tetapi ini tidak dikatakan dengan komunikasi.
Kita belajar bahasa dlam kehidupan dan bahasa ini dapat diterima selagi bahasa itu benar. Jadi, kit ini belajar banyak hal disekeliling kita tentang berhubungan/berkomunikasi dan kita tidak akan banyak berubah sampai kita akan berada dalam masyarakat. Dan kita berpendapat bahwa itu alami/natural.



Related Articles:

16 comments:

  1. Asslm,,, I'm DIna Febriana.. :)
    I'm sorry guys. Would u explain me what does the meaning of "tanda" on your statement "Linguistic sign adalah tanda......................." ??? I'm confused, what signs do you reffering to ??
    thx.. :)

    ReplyDelete
  2. This resume is good enough, but i still confused about the explanation of the example Open Question and Alternative Question. Can you explain it more clearly...??
    thanks........ ^^

    Astuti Widayanti (113221036 / 5A)

    ReplyDelete
  3. Kiki Putri Ayu 26.10.6.2.126

    Thank for the explanation about Languange in use. I think resume is good enough.
    I find little difficult to understand in part Uttarance and Sentences.
    can you explain in detail?

    thanks..,,

    ReplyDelete
  4. Hi Guys.. I'm Iput Septyawan. All of the explanation above is clear enough, and it can help me know a little more about pragmatic, linguistic sign, utterance and sentence, prosody though not all explanations I can understand, b'cause there are still words that make me confused, it's caused the writer only translates it without rearranging with his/her own words I think. Tq ..Assalamu'alaikum ;)

    ReplyDelete
  5. thanks for the explanation . . .,the explanation was good, but i have to read more than one to understand what the writer say. Many words that made me confused, but all of it is my mistake.
    Th4nk U
    Ki hajar yazid D . 26.10.6.2.125

    ReplyDelete
  6. your explanation is really helpful, but i wanna ask you something. Based on your statement in natural and conventional sign about "Sedangkan jejak adalah tanda-tanda yang alami/natural." , so what kind of "jejak" that can influence a man in using language for conversation? thanks :)

    Ana Nur Istiqomah, 113221015

    ReplyDelete
  7. Assalamu'alaikum Friends...I'm Ika Istiana. Thanks for your the explanation about Pragmatics and Linguistic Sign. I think your the explanation good enough but I still confused with Linguistic Sign. Maybe you can give us the example!
    Thanks...

    Ika Istiana Dewi 7G (26.10.6.2.110)

    ReplyDelete
  8. thanks for the explanation, it can help me learn about pragmatic and linguistic sign but the explanation is not easily enough to understanding so i must read it repeatly to make it clear.


    nurina elvandari 7G(26.10.6.2.169)

    ReplyDelete
  9. Your explanation can help me know more about Pragmatics and Linguistic Sign more than before, but I still confuse in this statement about the description of intonation ,, maybe you can explain again... thanks,,^_^

    Lilis Sa'adah {26.10.6.2.133} 7G

    ReplyDelete
  10. I say thank you for the explanation above, at least I know the contents of the material discussed. Actually, the explanation above is good enough, but there are a few sentences that made me confused and difficult to understand its purpose especially “Prosody” section.

    I appreciate for your efforts ^_^
    Thank you...

    Fitria Hida Nur R (26.10.6.2.098)

    ReplyDelete
  11. Thanks for your explanation about.. The explanation good enough and its clear, but I still confuse between pragmatic and semantic from the text above. I hope can give just the point.
    Thank you...

    Intan Veradihana Yulianingrum (26.10.6.2.113)

    Balas

    ReplyDelete
  12. Thanks for your explanation about Pragmatics and Linguistic Sign. I think your explanation is good enough, but I still get difficulties to understand the meanings of some sentences, so that I need more than once to read it clearly. But, actually I can catch your explanation.
    Thank you..

    Esty Maharani (26.10.6.2.089)

    ReplyDelete
  13. Thanks for group 1. Now, I can understand about PRAGMATIC AND LINGUISTIC SIGN. I think, your explanation is good enough. Although there are some explanation that I can't understand. But overall i get your point
    Thank you...

    Muazaroh Asfari Saniyah (26.10.6.2.151) 7G

    ReplyDelete
  14. Assalamu'alaikum ..I'm Erma Irwanti. Thanks for your the explanation about Pragmatics and Linguistic Sign. I think your the explanation is good enough but I still confused with Full statement vs reservation. Maybe you can give us the example, especially example of fall-rise sign!
    Thanks...

    Erma Irwanti 7G (26.10.6.2.084)

    ReplyDelete
  15. Assalamualaikum
    thanks for group 1 already explained about Pragmatics and Linguistic Sign.
    explanation is good enough .. but the words were difficult to understand.
    I am more understand the explanation of the linguistic sign rather than pragmatics, because the explanation of the linguistic sign, the language is easier to understand than the explanation of the pracmatic.
    Thanks..

    Rizki Kurniawan (26.10.6.2.194)

    ReplyDelete
  16. Viva students!!!
    Thanks for your explanation about Pragmatics and Linguistics sign, but I'm sorry, I have to say that your explanation isn't clear. when I try to understand about one material, you continued other materials. So my understanding is less. overall your explanation is good enough

    By_Nia Amaliah (113221222)

    ReplyDelete