MENGAPA
KITA BERLATIH BERWICARA
Membina kemampuan dalam menggunakan bahasa adalah salah
satu dari tujuan pendidikan bahasa.
Aspek yang paling vital dari keamapuan tersebut adalah kemampuan
berwicara. Karena bahasa memiliki fungsi
sosial, maka hasil terpenting dari pendidikan bahasa adalah kemampuan siswa
mengaplikasikannya dengan berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Karena memiliki fungsi social, maka bahasa pada dasarnya
adalah sarana untuk mengekspresikan diri yang berupa pengungkapan gagasan dan
perasaan demi kehidupan dan kemajuan bersama.
Kita melihat dalam kehidupan sehari-hari bagaimana kemajuan dan
kemunduran hidup bisa tercipta berkat bicara kita.
Perdamaian
atau persahabatan dan perpecahan atau permusuhan bisa tercipta berkat bicara
manusia. Karena itu, sangatlah penting
kita berlatih berwicara dengan melibatkan; motivasi wicara, mekanik wicara, dan
teknik wicara.
Mengenalkan Diri di Muka Kelas
(Latihan Wicara 1)
Berdiri dan berbicara kepada kawan - kawan adalah bentuk
persiapan atau latihan yang baik sebelum kita berdiri dan berbicara dihadapan
publik yang lebih besar dikemudian hari.
Hal-hal yang dapat anda ceritakan, misalnya:
1.
Nama anda: makna dan latar
belakang pemberian nama itu, sesuatu yang istimewa dengan nama itu, dsb.
2.
Tempat tinggal anda: ceritakan
tentang rumah dan desa anda.
3.
Hobi anda: mengapa anda memilih
hobi itu, bagaimana anda memupuknya, sudah berapa lama berlangsung, dsb.
4.
Keluarga anda: jumlah saudara,
jumlah yang sudah menikah / bekerja dan yang masih sekolah, pekerjaan ayah dan
ibu, dsb.
5.
Cita - cita anda, harapan –
harapan anda bagi kawan – kawan sekelas, dsb.
Agar kegiatan mengenalkan diri dapat berjalan dengan baik dan
memberikan permulaan yang baik dalam peingkatan mutu wicara kita, maka kita
perlu memperhatikan hal – hal berikut:
1.
Hayatilah sungguh – sungguh
maksud dan tujuan latihan wicara ini.
2.
Jauhkan sikap main – main.
3.
Hendaknya bicara kita
sungguh-sungguh keluar dari hati kita, bukan dari bibir saja dengan tetap
semangat dan kegairahan.
4.
Berbicaralah secara wajar,
tidak dibuat-buat, dan dengan enak. Bila
menceritakan hal yang lucu, ceritakan dengan lucu pula.
5.
Camkan rumus komunikasi yang
berguna ini: FEEL FRIENDLY, SOUND
FRIENDLY, and LOOK FRIENDLY.
Sharing Pengalaman
(Latihan Wicara 2)
Setelah belajar mengenalkan diri pada bab sebelumnya, sekarang kita
akan belajar sharing pengalaman agar kita bisa lebih tahu satu sama lain
sehingga kita bisa semakin rukun dan
kompak dan persahabatan kita bisa
semakin kuat. Untuk keefektifan kelas,
maka sebaiknya dalam satu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok dengan dua
atau tiga orang untuk masing-masing kelompok.
Berikut adalah beberapa hal yang harus anda perhatikan dan
laksanakan dalam latihan sharing:
1.
Para pelaku percakapan
ditentukan sebelumnya.
2.
Pengalaman yang di-sharing-kan
hendaknya dipersiapkan sebelumnya.
3.
Dalam sharing tidak ada soal
debat - mendebat, melainkan isi -
mengisi.
4.
Derlihatkan sikap dan suasana
santai serta penuh perhatian.
5.
Jadilah diri sendiri, jangan
meniru-niru gaya orang lain.
6.
Hendaknya saling memandang
waktu bercakap-cakap.
Mengemukakan Fakta Obyektif
(Latihan Wicara 3)
Tentunya selama hidup kita telah banyak sekali melihat, mendangar
atau bahkan mengalami sendiri peristiwa-peristiwa yang terjadi di
masyarakat. Dari semua peristiwa atau
fakta yang kita lihat, dengar atau alami pasti ada yang selalu teringat di hati
atau pikiran kita. Sekarang marilah kita
belajar mengamukakannya melalui ekspresi wicara.
1.
Kemukakan sesuatu yang
merupakan kenyataan.
2.
Berilah fakta-fakta yang mendukung
atau menjelaskan kenyataan tersebut; fakta-fakta tersebut bisa berasal dari apa
yang kita lihat, alami atau baca.
3.
Persiapkan tugas ini dengan
matang di rumah, sisihkan waktu untuk merenung, berfikir, dan berlatih.
4.
Tidak perlu takut-takut
mengutarakan apa adanya.
5.
Berbicaralah dengan baik dan
bijaksana.
6.
Berbicaralah dari hati ke hati,
tenang, rileks, dengan wajah yang ceriah dan bersemangat.
7.
Jangan menggunakan kata-kata
yang berbunga-bunga. Utarakan
fakta-fakta dengan jelas dan ringkas.
Menanggapi Kejadian
(Latihan Wicara 4)
Setelah belajar mengemukakan fakta, sekarang
kita belajar menanggapi suatu kejadian.
Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan dan dilaksanakan:
1.
Bacalah kejadian atau peristiwa
di majalah atau surat kabar.
2.
Pilihlah pokok yang akan
ditanggapi; bisa pro atau kontra.
3.
Kemukakan pendapat atau
tanggapan disertai fakta konkrit untuk menunjang tanggapan tersebut.
4.
Perhatikan
petunjuk-petunjuk No. 3 sampai 7 di Latihan Wicara 3.
No comments:
Post a Comment