RINGKASAN DAN METODE PENELITIAN
A. Ringkasan
Tesis
Judul : Nomina Deverbal dalam Bahasa Banjar
Kuala
Penulis : Mutia
Naily
Prodi :
Linguistik Pascasarjana UNS
Tesis berjudul Nomina
Deverbal dalam Bahasa Banjar Kuala yang ditulis oleh Mutia Naily tahun 2005 ini mengetengahkan
tiga permasalahan mengenai afiksasi dalam Bahasa Banjar Kuala, yang dalam hal
ini disingkat BBK, yang meliputi bentuk, fungsi dan maknanya. Berikut adalah ketiga butir permasalah tersebut.
- Bagaimana bentuk afiks-afiks pembentuk nomina deverbal dalam BBK?
- Bagaimana fungsi afiks-afiks pembentuk nomina deverbal dalam BBK?
- Bagaimana makna afiks-afiks pembentuk nomina deverbal dalam BBK?
Sesuai dengan ketiga permasalahan yang diangkat dalam
tesisnya, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk, fungsi,
dan juga makna dari afiks-afiks pembentuk dalam BBK.
Tinjauan
teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah morfologi khususnya afiksasi
yang meliputi prefiks, infiks, sufiks, dan konfiks. selain itu juga dibicarakan verba, nomina,
dan nomina deverbal.
Untuk keoptimalan hasil penelitian, peneliti melakukan
observasi yang menggunakan metode simak dengan teknik sadap, teknik simak libat
cakap, teknik pancing, teknik rekam, dan teknik catat serta wawancara mendalam,
dalam mendapatkan data yang representatif.
Setelah data terkumpul, metode distribusional dengan teknik oposisi
dua-dua dan metode padan dengan teknik pilah unsur penentu yang berdaya pilah
referensial digunakan dalam menganalisis data.
Berdasarkan pembahasan dan analisis dalam penelitian ini
dapat diketahui bahwa afiks-afiks pembentuk nomina deverbal dalam BBK dapat
berupa prefiks pa-, paN-, sa-, sufiks
-an, dan konfiks pa-an, paN-an, dan ka-an.
Dalam penelitian ini tidak ditemukan infiks sebagai pembentuk nomina deverbal
dalam BBK. Afiks-afiks pembentuk nomina
deverbal tersebut mempunyai fungsi pembentuk nomina derivasional, kecuali pada
prefiks sa-, dan konfiks ba-an. berbagai kemungkinan makna
dalam afiks-afiks pembentuk ini juga ditemukan, antara lain; orang yang
melakukan pekerjaan, sesuatu (benda), alat, dan tempat
B. Metode
Penelitian
1. Strategi Penelitian
Penelitian
ini dikategorikan penelitian kualitatif deskriptif. Data yang dikumpulkan di
tempat penelitian diukur dari segi proses dan kualitasnya. Data – data tersebut berwujud uraian yang
berisi kalimat-kalimat.
2. Data dan Sumber Data
Sumber
data dalam penelitian ini diambil dari sumber lisan (informan atau narasumber)
dan sumber data tulisan (dokumen dan arsip).
Akan tetapi di sini tidak ditemukan keterangan yang menjelaskan siapa
dan di mana informan atau narasumbernya serta dokumen atau arsip apa yang
dijadiakan sumber data.
Data
yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini adalah data kualitatif nomina
deverbal BBK
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi dan
wawancara. Metode yang digunakan adalah
metode simak dengan teknik sadap, teknik libat cakap, teknik pancing, teknik
rekam, dan teknik catat.
Observasi
dilakukan dengan cara menyimak informasi (data) yang diberian informan, berupa
kata kerja dan nomina deverbal dan kalimat sederhana yang berhubungan dengan
dengan nomina deverbal dalam BBK. Kemudian menyadap data tersebut dan merekamnya
dengan alat perekam serta mencatatnya dalam kartu data.
Dalam
wawancara, pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka. teknik ini dipergunakan saat peneliti meminta
informan untuk memberikan sejumlah data tentang kata kerja dalam BBK. Kemudian secara alpabetis kata kerja tersebut
disusun dan ditambahkan afiks yang berupa prefiks, sufiks maupun konfiks
sehingga membentuk nomina deverbal.
Untuk
kepentingan penelitian, bentuk, fungsi, dan makna nomina deverbal dalam BBK,
peneliti meminta informan untuk membuat kalimat sederhana dengan menggunakan
nomina deverbal. Apabila informan
mengalami kesulitan dalam membuat kalimat, peneliti akan mengajukan kalimat
mengenai nomina deverbal kemudian disetujui oleh informan. sedangkan data tulis didapat dari kumpulan
cerita rakyat Kalimantan Selatan dan surat kabar.
4. Teknik Analisis Data
Dalam
menganalisis data pada penelitian BBK ini, peneliti menggunakan metode
distribusional dan metode padan. Dalam
metode distribusional, teknik yang digunakan adalah oposisi dua-dua yaitu
oposisi dua kategori morfologis seperti pada contoh berikut.
dagang
(V) ‘dagang’ padagang (N) ‘pedagang’
haru
(V) ‘aduk’ paharu (N) ‘pengaduk’
kakas
(V) ‘geledah, periksa’ pakakas (N) ‘perkakas’
lajar (V) ‘ajar’ palajar (N) ‘pelajar’
Oposisi
antara dagang ‘dagang’, haru ‘aduk’, kakas ‘geledah’, dan lajar
‘ajar’ menunjukkan verba yang bila ditambahi afiks pa- menjadi nomina (padagang
‘pedagang’, paharu ‘pengaduk’, pakakas ‘perkakas’, dan palajar ‘pelajar’)
Sedangkan
metode padan yang diterapakan pada penelitian ini menggunakan teknik dasar,
khususnya teknik pilah unsur penentu dengan daya referensial. Dengan daya pilah ini dapat diketahui kata
yang memang sifatnya referensial dapat dibagi menjadi verba, nomina atau
adjektiva, sehingga pada akhirnya dapat diketahui bentuk, fungsi dan makna dari
afiks pembentuk nomina deverbal, seperti contoh berikut.
perubahan
kelas kata akibat dari pembubuhan afiks dalam suatu bahasa berkaitan dengan
infleksional dan derivasional. Prefiks
pa- dalam BBK yang melekat pada verba setelah mengalami proses nomina deverbial
memiliki fungsi membentuk nomina derivasional.
Untuk membuktikannya, berikut kata-kata tersebut disubstitusikan ke
dalam pasangan kalimat.
1. - padagang kaki lima bajualan di trotoar.
‘pedagang kaki lima berjualan di trotoar’
- *dagang kaki lima bajualan
di trotoar
‘dagang kaki lima berjualan di
trotoar’
2.
– paharu semen ni dirandam
dalam banyu
‘pengaduk semen direndam dalam
air’
- *haru semen ni dirandam dalam banyu
‘aduk semen direndam dalam air’
3.
– uma manukar pakakas
manjahit
‘ibu membeli perkakas menjahit’
- *uma manukar kakas manjahit
‘ibu membeli geledah menjahit’
4.
– bubuhan palajar mambaca
buku
‘para pelajar sedang membaca
buku’
- *bubuhan lajar mambaca buku
‘para ajar sedang membaca buku
5. Teknik Penyajian Hasil Analisis Data
Hasil
penelitian disajikan dengan metode informal dan formal. Metode informal dengan
uraian menggunakan kata-kata biasa. Metode formal denga perumusan tanda dan
lambang-lambang. Tanda yang digunakan, antara lain:
AFS : Afiksasi
BB : Bahasa Banjar
BBH : Bahasa Banjar Hulu
BBK : Bahasa Banjar Kuala
DL : Data Lisan
DT : Data Tulisan
KFS : Konfiks
N : Nomina
ND : Nomina Deverbal
PFS : Prefiks
SFS : Sufiks
V : Verba
Lambang
yang digunakan adalah:
* :
kalimat tak berterima
{....} : menunjukkan satuan morfem dan menunjukkan
afiks
[ ] :
ejaan fonetik dan ejaan alofon
+ :
menandai batas morfem
- : menandai letak unsur dalam kata
‘...’ : arti dari suatu kata
à :
hasil gejala perpaduan
é :
melambangkan bunyi ‘e’ pepet
ŋ :
melambangkan bunyi nasal velar
ň : melambangkan bunyi nasal
palatal
No comments:
Post a Comment